KESEHATAN ANAK

Gejala Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi. Agar hal ini tak terjadi, perhatikan gejalanya agar bisa segera diatasi dengan suplemen atau makanan yang mengandung zat besi tinggi.

Desi Hariana | 19 November 2019 

Orangtua dapat melihat gejala kekurangan zat besi dari kebiasaan anak sehari-hari. Beberapa dari tanda-tanda ini mudah untuk diperhatikan oleh orangtua:

1. Kelelahan yang berlebihan. Hal ini diakibatkan kurangnya oksigen yang beredar di dalam tubuh.

2. Pucat. Selain di kulit juga di kelopak mata bagian bawah.

3. Napas pendek (terengah-engah). Akibat kurangnya oksigen yang didapat oleh tubuh, maka tubuh pun berusaha untuk mendapatkan oksigen dengan lebih banyak dengan bernapas lebih cepat.

4. Pusing (kliyengan) dan sakit kepala. Oksigen yang tak mencukupi membuat sel-sel otak pun membengkak dan menciptakan tekanan.

5. Detak jantung semakin cepat. Hemoglobin yang rendah juga membuat jantung harus bekerja ekstra keras untuk mengirimkan oksigen hingga ke bagian paling jauh.

6. Kulit mengering dan rambut rapuh atau rontok. Kerapuhan ini terjadi karena tubuh memprioritaskan oksigen untuk organ-organ vital seperti jantung dan otak, sehingga kulit dan rambut pun menjadi rapuh.

7. Bengkak dan sakit di bagian dalam mulut, termasuk lidah. Tingkat hemoglobin rendah menyebabkan lidah berwarna pucat, dan myogoblin (protein darah yang mendukung kerja otot) rendah akibat kurangnya zat besi menyebabkan mulut terasa perih dan bengkak. Kadang juga muncul sariawan di bagian ujung bibir.

8. Kaki tak dapat diam. Bukan berarti ingin jalan-jalan terus ya, Bu. Tapi kaki yang terasa selalu ingin bergerak, semutan, atau gatal-gatal. Lebih parah terasa di malam hari dan membuat anak sulit tidur.

9. Kuku rapuh atau berbentuk sendok. Kuku mudah patah, bahkan terlihat seperti sendok dengan ujung tidak melengkung ke dalam, tapi ke atas. Kondisi ini disebut koilonychia. Namun kondisi ini muncul pada kondisi kekurangan zat besi dalam tahap yang cukup parah.

10. Gejala lainnya yang lebih jarang muncul, misalnya: keinginan untuk makan makanan yang ‘aneh’, seperti tangah, es, tanah lihat, kapur, kertas dan lainnya. Kondisi ini disebut ‘pica’. Ada juga kondisi kecemasan, tangan dan kaki terasa dingin, dan sering sakit akibat infeksi. Zat besi juga sangat penting untuk sistem imunitas kita.

Referensi:

https://www.healthline.com/nutrition/iron-deficiency-signs-symptoms#section12

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan