Gejala Ruam Kulit pada COVID-19
Anissa Aryati | 18 Januari 2021
Selama ini orang cenderung mengenal COVID-19 lebih berhubungan dengan gangguan pernapasan yang ditandai dengan gejala klasik seperti batuk, demam, dan kehilangan penciuman (anosmia). Padahal berdasar sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari King's College London dan perusahaan ilmu kesehatan ZOE menemukan bahwa beberapa penderita mengalami gejala virus corona baru yaitu berupa ruam yang tak biasa pada kulit.
Jenis ruam bervariasi
Ruam pada kulit yang terjadi pada penderita COVID-19 bisa menjadi gejala pertama atau bahkan mungkin bisa juga menjadi gejala satu-satunya dari penyakit ini. Dalam hal ini Dr. Veronique Bataille, seorang peneliti dan konsultan dermatologi di Rumah Sakit St. Thomas dan King's College London menyebutkan ”Banyak infeksi virus dapat memengaruhi kulit, bila ruam ditemukan pada penderita COVID-19 itu bukan sesuatu yang mengherankan.” Menurutnya seseorang diharapkan segera waspada apabila menemukan gejala ini dan mereka harus secepatnya memperoleh penanganan, melakukan isolasi diri dan tes.
Kemunculan gejala ruam kulit pada pasien COVID-19 bukan dikarenakan oleh adanya virus SARS-CoV2 melainkan sebagai tanda bahwa tubuh sedang meningkatkan respons kekebalan yang baik dalam melawan virus tersebut. Manisfestasi kulit pada pasien COVID-19 bisa berbeda, dipengaruhi oleh berat ringannya penyakit.
Covid Toes atau sindrom jari kaki biasa ditemukan pada pasien golongan ringan. Ruam yang juga disebut Chilblains biasa muncul pada penderita COVID-19 saat cuaca hangat. Ruam ini tidak menyebabkan gatal. Pada saat ruam muncul, jari kaki akan mengalami perubahan warna menjadi ungu kemerahan karena pembuluh darah yang meradang (inflamed blood vessels). Pada kasus ini meski jari kaki mengalami pembengkakan namun penderita tidak merasakan nyeri.
Urtikaria bisa muncul dalam bentuk benjolan yang secara mendadak timbul di kulit. Ruam ini bisa menyebabkan rasa gatal yang hebat dan muncul di bagian tubuh manapun, seperti telapak tangan atau telapak kaki. Ruam juga bisa menyebabkan bibir dan kelopak mata membengkak.
Eritematosa merupakan ruam kulit dengan benjolan kecil berwarna merah gatal. Dapat terjadi di mana saja pada tubuh terutama di siku, lutut serta punggung tangan dan kaki. Ruam ini biasanya disertai dengan demam.
Makulopapular merupakan ruam yang bisa muncul di wajah dengan intensitas gatal ringan Ruam ini sering kali dihubungkan sebagai efek penggunaaan hydroxychloroquine (HCQ) yang dipakai selama menjalani perawatan COVID-19. Padahal kenyataannya pasien yang tidak menggunakan HCQ pun bisa mengalami ruam jenis ini. HCQ sendiri merupakan salah satu obat paling efektif yang digunakan untuk melawan COVID-19.
Waktu penyembuhan ruam
Tergantung jenis ruamnya. Covid Toes misalnya, bisa muncul setelah infeksi dan muncul lagi beberapa minggu setelah permulaan infeksi virus. Eritematosa bisa bertahan 3-5 hari. Sedang urtikaria dapat muncul sejak awal infeksi, adapun lama tidaknya tergantung berat ringannya penyakit. Bila ringan hanya berlangsung beberapa hari dan akan menghilang bila kondisi penderita berangsur membaik. Gejala ruam kulit pada penderita COVID-19 bisa terjadi di segala usia, kecuali ruam Chilblains gejala lebih banyak ditemukan pada pasien lebih muda.
Referensi: