Karakteristik Fisik yang Dipengaruhi Genetik
Anissa Aryati | 4 Juni 2021
Faktor genetik memang memainkan peran yang penting dalam menentukan karakteristik unik seseorang. Baik itu secara fisik maupun hal-hal lainnya seperti perilaku. Kenyataan bahwa Anda mungkin bak pinang dibelah dua dengan ayah atau ibu adalah salah satu contohnya. Selain penampilan, ada beberapa karakteristik fisik yang dipengaruhi genetik lainnya.
Besar kecilnya pengaruh genetik
Para ahli ternyata memiliki patokan yang berbeda dalam meneliti komponen genetik pada fenotipe manusia. Fenotipe merupakan karakteristik individu baik secara struktural, fisiologis, perilaku, maupun biologis dan dipengaruhi oleh faktor genetik serta lingkungan. Namun demikian, pada sebuah penelitian terkait kontribusi genetik dinyatakan bahwa genetik ibarat blue print bagi pembentukan manusia.
Blue print yang kita dapat berasal dari gen ibu dan ayah. Jadi bisa saja karakteristik wajah kita akan dominan mirip ibu, atau sebaliknya mirip ayah. Atau bisa juga merupakan percampuran dari wajah kedua orangtua kita.
Selain wajah, karakteristik fisik yang dipengaruhi genetik, antara lain:
- Berat badan
Pada suatu penelitian yang dilakukan oleh Todd Sontag, DO, spesialis pengobatan keluarga di Orlando Health Physician Associates, Amerika Serikat, ditemukan bahwa meskipun bukan satu-satunya faktor, tapi bentuk dan berat badan ibu bisa berpengaruh pada anak-anaknya. Selain genetik, gaya hidup ibu termasuk cara makan dan olahraga ikut pula diturunkan kepada anak-anaknya.
Namun demikian, bentuk dan berat badan selain dipengaruhi genetik juga dapat dipengaruhi faktor lingkungan. Jadi salah satu hal yang dapat membantu ketika ibu memiliki berat badan berlebih dan tak ingin anak ‘mewarisinya’, maka perlu didukung dengan olahraga dan makan makanan sehat.
- Aroma tubuh
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Monell Chemical Senses Center Philadelphia, Amerika Serikat, yang dipublikasikan di American Journal of Medicine mencari hubungan antara bau badan dengan karakteristik genetik seseorang. Ditemukan bahwa sekitar sepertiga dari subjek penelitian yang mengeluhkan bau badan ternyata menderita Trimethylaminuria (TMAU).
TMAU adalah gangguan metabolisme yang bersifat genetik ketika tubuh sulit memecah zat trimethylamine dari makanan. Trimethtylamine banyak ditemukan di beberapa makanan yang kaya akan kolin seperti organ hewan, jenis kacang polong tertentu, ikan laut, dan lainnya. Ketika seseorang mengonsumsi makanan ini dengan porsi berlebih, maka TMA akan menumpuk di tubuh dan meninggalkan aroma menyengat (baik melalui keringat, urin, maupun hembusan napas).
George Preti, Ph.D, salah satu ahli kimia organik dari Monell, mengatakan bahwa perubahan pada pola makan bisa membantu menghilangkan aroma tak sedap tersebut.
- Kondisi tulang
Struktur dan kondisi tulang seorang juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Contohnya ketika seseorang mengalami osteoporosis di usia tertentu, maka anak-anaknya pun kemungkinan besar dapat mengalami hal yang sama di kemudian hari. Dari hasil penelitian terbaru menemukan bahwa varian genetik memengaruhi kemunculan osteoporosis pada beberapa orang dan risiko pun meningkat jika memiliki ibu yang mengidap penyakit tersebut.
Untuk mengurangi risikonya, sebaiknya kita mengonsumsi kalsium dan vitamin D, serta menjalani gaya hidup yang sehat.
Sebenarnya, karakteristik fisik yang dipengaruhi genetik masih lebih banyak lagi dari yang telah dijelaskan. Namun kita perlu ingat bahwa faktor lingkungan pun turut memengaruhi karakteristik tersebut. Jadi jika ibu Anda memiliki berat badan ideal sedangkan Anda cenderung gemuk, maka kemungkinannya adalah ibu Anda lebih disiplin dalam mengatur pola makan sehingga berat badannya lebih stabil.
Referensi: