Keamanan Hand Sanitizer untuk Anak
Dyah Soekasto | 25 Oktober 2021
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih minimal 20 detik merupakan cara terbaik bagi anak untuk menghilangkan kuman penyakit, termasuk virus penyebab COVID-19. Jika sabun dan air tidak tersedia, mereka dapat menggunakan pembersih tangan berbahan alkohol minimal 60%.
Mengenai keamanan hand sanitizer untuk anak, sebaiknya waspada jika hand sanitizer tertelan karena berisiko menyebabkan keracunan. Itu sebabnya American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan orang tua untuk menjauhkan hand sanitizer dari jangkauan anak-anak, terutama anak balita.
Alkohol dalam pembersih tangan
Banyak pembersih tangan dibuat dengan alkohol (etanol, etil alkohol, atau isopropanol, isopropil alkohol). Gejala keracunan alkohol termasuk kehilangan keseimbangan, kantuk, gula darah rendah, kejang dan koma, dan bisa berakibat fatal.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengeluarkan penarikan untuk produk yang mengandung metanol, yang beracun jika tertelan atau bila digunakan berulang kali pada kulit. Masalah yang bisa muncul antara lain mual dan sakit kepala hingga kebutaan, kerusakan sistem saraf atau kematian. Peringatan impor FDA juga memperingatkan tentang produk yang ditemukan mengandung metanol dan/atau 1-propanol, bentuk lain dari alkohol yang tidak boleh digunakan dalam pembersih tangan.
Sejak keluarga mulai membeli lebih banyak pembersih tangan selama pandemi COVID-19, lebih banyak laporan tentang paparan yang tidak disengaja pada anak-anak (usia 5 tahun ke bawah). Pakar kesehatan memang merekomendasikan penggunaan hand sanitizer yang mengandung alkohol 60-95% untuk membunuh virus penyebab COVID-19.
Jangan lupa periksa labelnya
Saat pandemik COVID-19 ini berlangsung, banyak perusahaan yang biasanya tidak memproduksi pembersih tangan membuat dan menjualnya selama pandemi. Sebelum membeli atau menggunakan pembersih tangan, pastikan Anda memperhatikan label yang tercantum tentang bahan, peringatan, dan tindakan pencegahan. Selain itu, ada baiknya untuk memeriksa daftar larangan penggunaan di www.fda.gov/handsanitizerlist.
Untuk memastikan keamanan hand sanitizer untuk anak, dan mengurangi risiko tertelan pada anak, produsen harus menambahkan bahan untuk membuat mereka terasa pahit. Langkah penting ini membantu mencegah anak-anak meminum produk hand sanitizer.
Anda dapat memeriksa bahan-bahan pembuat pahit seperti denatonium benzoate (Bitrex); sukrosa oktaasetat; atau butanol (juga disebut tert-butil alkohol). Pembersih tangan terdenaturasi saat ini dibuat agar terasa pahit, tetapi ingat Anda harus membuang botol bekas “alkohol terdenaturasi” yang mungkin mengandung metanol beracun.
Ingat!
Jangan menyiram atau menuangkan pembersih tangan ke saluran pembuangan. Produk-produk ini harus dibuang dalam wadah limbah berbahaya, jika memungkinkan. Jika tidak yakin, coba hubungi pusat pengelolaan dan daur ulang sampah di area Anda.
Demi keamanan hand sanitizer untuk anak, selain mengandung minimal 94,9 % alkohol berdasarkan volume, juga memiliki bahan untuk bau dan rasa yang mencegah produk tertelan.
Hindari hand sanitizer berbahan metanol yang dapat memberikan efek buruk, seperti mual, muntah, atau sakit kepala, ketika sejumlah besar digunakan pada kulit. Efek yang lebih serius, seperti kebutaan, kejang, atau kerusakan sistem saraf, dapat terjadi jika metanol tertelan. Minum hand sanitizer yang mengandung metanol, baik sengaja maupun tidak, bisa berakibat fatal.
Pedoman tersebut mengamanatkan tidak ada bahan tambahan yang dapat meningkatkan bau atau rasa. Label juga harus mencantumkan, selain bahan, peringatan untuk menjauhkan produk dari jangkauan anak-anak, informasi tentang mendapatkan bantuan medis jika tertelan, dan catatan untuk mengawasi siapa pun yang berusia di bawah 6 tahun menggunakan produk tersebut.
Referensi: