Kelainan Tangan Kongenital pada Anak
Desi Hariana | 14 Oktober 2021
Kelainan kongenital pada tangan atau jari adalah disabilitas bawaan sejak lahir. Dari 1-2% bayi yang lahir dengan kelainan bawaan, 10% diantaranya mengalami kelainan tangan kongenital. Hal ini terjadi di awal masa kehamilan ketika lengan, lalu tangan dan jari pada janin, berkembang. Proses pertumbuhan ini terganggu akibat adanya sindrom genetik atau lingkungan.
Memiliki kelainan tangan atau jari pada bayi akan menjadi tantangan baginya saat ia bertumbuh, karena ia membutuhkan tangan dan jari-jarinya untuk melakukan berbagai interaksi dengan lingkungan. Misalnya untuk mengambil, menggenggam, dan lain sebagainya. Itu sebabnya perlu dilakukan koreksi atau terapi untuk memperbaiki fungsinya.
Jenis-jenis kelainan tangan kongenital
Tingkat kelainan tangan kongenital pada anak ini bervariasi, mulai dari yang paling ringan seperti ukuran jari yang tidak sesuai, hingga berat seperti tulang yang tidak tumbuh atau tidak ada. Menurut klasifikasi yang dikeluarkan American Society for Surgery of The Hand, berikut adalah 7 kategori kelainan jari dan tangan bawaan:
1. Problem pada formasi bagian tangan
Kondisi ini merujuk pada hilangnya bagian dari tubuh, seperti tangan, atau struktur tulang yang tidak lengkap. Dalam hal ini, tidak bisa dilakukan operasi, namun anak dapat diberi alat prostetik untuk membantu geraknya.
2. Gagal terpisah
Baik tulang atau sel-sel tangan tak terpisah dengan sempurna. Tipe yang paling umum dalam kategori ini adalah sindaktili, ketika dua atau lebih jari menempel satu sama lain yang dipengaruhi faktor genetik. Operasi bisa dilakukan setelah bayi berusia 3 tahun.
3. Jari tangan berlebih
Dikenal juga dengan sebutan polidaktili, biasanya jari kelingking yang terduplikasi. Anak dengan kelainan ini memiliki jari berlebih di setiap tangannya.
4. Jari tidak tumbuh sempurna
Ciri-cirinya antara lain bentuk jari kecil, ada bagian otot yang hilang, tulang pada jari yang tak tumbuh atau tidak ada.
5. Jari tumbuh terlalu pesat
Kondisi makrodaktili memiliki ciri satu atau beberapa jari tumbuh lebih cepat dan terlihat lebih besar dibandingkan yang lain. Perlu dilakukan pembedahan namun cukup rumit untuk dilakukan, ada kemungkinan jari yang tumbuh berlebihan ini diamputasi.
6. Sindrom ikat pada jari atau tangan
Di sekitar jari atau tangan tumbuh jaringan ikat yang dapat mengganggu aliran darah atau pertumbuhan normal pada bayi. Biasanya muncul bersamaan dengan kondisi kelainan bawaan lannya, seperti kaki datar atau bibir sumbing.
7. Kelainan lainnya pada sistem rangka tubuh
Ini adalah kelompok yang paling langka terjadi dengan problem yang sangat rumit. Tata laksananya akan sangat tergantung pada jenis kelainannya.
Bagaimana penanganannya?
Menurut Felicity Fishman, MD, seorang ahli tangan anak dari Yale School of Medicine, Amerika Serikat, banyak cara dapat dilakukan untuk membantu anak dengan kelainan jari dan tangan kongenital ini. Bahkan kebanyakan dari mereka tak butuh intervensi. “Anak diberkahi kemampuan berkembang yang luar biasa, otak mereka akan mencari cara untuk dapat melakukan sesuatu dengan keterbatasan yang dimiliki,” ujar Fishman.
Namun demikian, beberapa kelainan tangan kongenital pada anak memang perlu melewati proses pembedahan untuk mengoreksi atau memperbaiki fungsinya. Pembedahan akan dilakukan berdasarkan kondisi pasien, termasuk usia anak serta seberapa berat kondisinya. Fishman menyebutkan bahwa prosedur yang sering ia lakukan adalah pollicization atau memindahkan fungsi jari tengah menjadi jempol bagi anak yang terlahir tanpa jempol.
Kelainan tangan kongenital pada anak memang sangat jarang terjadi. Namun jika hal ini terjadi pada anak Anda, bukan berarti akhir dari dunia. Masih banyak yang bisa kita lakukan untuk anak agar ia dapat menjalankan fungsi tangan dan jari-jarinya dengan baik, serta bertumbuh kembang secara normal.
Referensi: