Komposisi ASI Sesuai Pertumbuhan Bayi
dr. Ika Fitriana, Sp.PD | 23 September 2021
ASI memiliki kandungan yang kaya dan unik, bahkan komposisi ASI dapat berubah sesuai usia Si Kecil. Berawal sejak pertama kali bayi disusui, hingga akhir masa menyusui. Ibu perlu mengatahui komposisi ini agar bayi mendapatkan manfaat ASI yang terbaik untuk tumbuh kembangnya. Berikut adalah tahapannya:
1. Kolostrum
Kolostrum atau ASI pertama mulai diproduksi di usia kehamilan akhir dan selama minggu pertama setelah bayi lahir. Komposisi tertinggi adalah imunoglobulin yang berperan penting dalam membentuk daya tahan tubuh bayi. IgA merupakan imunoglobulin yang paling tinggi kadarnya dan menjadi ‘perisai’ tubuh melawan kuman di saluran cerna.
Kebutuhan bayi baru lahir memang rentan terhadap infeksi. Komposisi lemak dan protein ASI saat bayi lahir lebih sedikit dibandingkan dengan ASI berikutnya. Warna kolostrum lebih kuning dan kental, berbeda dengan ASI berikutnya.
2. ASI transisi
ASI transisi merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi susu mature (biasanya antara hari ke-4 sampai 7 setelah kelahiran). Komposisinya juga merupakan peralihan ketika kandungan karbohidrat dan lemak mulai meningkat, sementara imunoglobulin menurun. ASI transisi lebih cair dibandingkan kolostrum.
3. ASI lengkap
Setelah bayi berusia dua minggu dan ibu rajin menyusui, ASI akan diproduksi lebih banyak lagi sesuai kebutuhan bayi. Pada masa ini, komposisi ASI terbanyak adalah air, karbohidrat 55%, lemak 37%, protein 8%, dengan sisanya adalah mineral, vitamin, dan enzim.
Menyusui dari kedua payudara secara bergantian
ASI yang pertama keluar dan terlihat lebih cair disebut foremilk. Sedangkan yang keluar setelahnya disebut hindmilk yang lebih kental dan mengandung lemak lebih tinggi. Hal ini terjadi karena lemak belum sempat mengendap di membran sel kelenjar susu.
Ketika ibu tidak menyusui dalam beberapa jam, ASI akan disimpan dalam kelenjar susu di balik puting. Bila ASI tak juga diberikan pada bayi, jumlahnya akan berlebihan dan yang keluar pertama adalah ASI foremilk yang mengandung sedikit lemak. Belum sampai ke pemberian ASI hindmilk, bayi sudah terlanjur kenyang. Akibatnya bayi tidak mendapatkan lemak susu yang cukup.
Untuk menyiasatinya, biasakan memberi ASI pada kedua payudara secara bergantian, sehingga ASI yang tersimpan tidak berlebihan.
Komposisi ASI berdasarkan makanan ibu
ASI juga akan berubah-ubah komposisinya tergantung nutrisi yang dikonsumsi ibu. Meskipun menurut penelitian, perbedaan komposisinya tak terlalu ekstrim.
Tubuh ibu akan memprioritaskan ASI hingga mengambil simpanan vitamin dan mineral dari tubuh ibu, misalnya kandungan kalsium. Itu sebabnya ibu membutuhkan kalsium lebih tinggi sebagai ‘tabungan’.
Pada tahun pertama, kandungan nutrisi ASI makin berkurang 10-30%. Pada usia 6 bulan, bayi tak cukup hanya mengonsumsi ASI karena nutrisinya tak lagi dapat mengimbangi tumbuh kembangnya yang semakin pesat. Inilah saatnya ibu mengenalkan anak pada makanan padat (MPASI).
Suatu penelitian menarik (Mandel dkk.) menunjukkan bahwa komposisi ASI setelah bayi berusia 1 tahun ternyata kembali memiliki kandungan lemak dan karbohidrat yang secara signifikan meningkat. Sesuai kebutuhan kalori Si Kecil saat itu. Karenanya, direkomendasikan agar anak disapih saat 2 tahun atau tergantung kesiapannya.