KESEHATAN ANAK

Mencegah Kelainan Jantung Bawaan di Masa Kehamilan

Anak dengan kelainan jantung bawaan dapat mengalami berbagai komplikasi atau gangguan jantung serius di kemudian hari. Apakah mungkin untuk mencegah kelainan jantung bawaan di masa kehamilan?

Dyah Soekasto | 24 September 2021

Kelainan jantung bawaan terjadi kala janin masih dalam kandungan. Di usia enam minggu kehamilan, jantung mulai terbentuk dan mulai berdetak. Pembuluh darah utama yang mengalir ke dan dari jantung juga mulai berkembang selama masa kritis ini. Saat inilah perkembangan jantung bayi tidak normal. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada anak yang mengalami kelainan jantung bawaan, adalah:

  • gagal jantung
  • infeksi jantung
  • gangguan irama jantung
  • keterlambatan tumbuh kembang
  • berisiko stroke

Anak-anak dengan kelainan jantung bawaan juga rentan mengalami gangguan jiwa karena mereka tidak nyaman dan merasa cemas atau stres. Postur yang berbeda, pembatasan aktivitas dan kesulitan belajar membuat mereka merasa berbeda dengan anak lainnya. Karenanya, orang tua perlu mencermati seandainya anak mengalami hal ini. Carilah pertolongan ahli untuk mengatasinya.

Langkah pencegahan

Hingga saat ini, para peneliti masih belum mengetahui persis apa penyebab kelainan jantung bawaan pada anak. Tapi dugaan terbesar adalah adanya peran faktor genetik, kondisi medis tertentu, pengaruh beberapa obat, dan faktor lingkungan atau gaya hidup, seperti merokok. Pertanyaannya, mungkinkah mencegah kelainan jantung bawaan pada anak? Mengingat penyebab pasti dari sebagian besar kelainan jantung bawaan tidak diketahui.

Menurut para ahli, kondisi ini mungkin tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa hal yang dapat ibu lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini (juga cacat lahir lainnya), yaitu:

  • Rutin melakukan perawatan prenatal. Pemeriksaan rutin dengan dokter Anda selama kehamilan dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan bayi.
  • Cukupi kebutuhan asam folat. Konsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari telah terbukti mengurangi cacat lahir di otak dan sumsum tulang belakang dan dapat membantu mengurangi risiko cacat jantung.
  • Tidak minum alkohol dan merokok (baik aktif maupun pasif).
  • Dapatkan vaksin rubella (campak Jerman) saat berencana akan hamil. Infeksi rubella selama kehamilan dapat memberi dampak pada perkembangan jantung janin.
  • Kontrol gula darah ibu secara teratur. Para ibu hamil dengan riwayat diabetes perlu mengontrol kadar gula darahnya selama kehamilan, untuk mengurangi risiko cacat jantung.
  • Pantau kondisi kesehatan. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain, seperti fenilketonuria, bicarakan dengan dokter Anda tentang cara terbaik untuk mengobati dan mengelolanya.
  • Hindari zat berbahaya selama kehamilan, misalnya cat rambut, cat kuku, dan lain sebagainya.
  • Konsumsi obat harus sepengetahuan dokter. Baik obat keras maupun obat-obatan yang dijual bebas (over the counter).

Walaupun tak dapat dicegah secara total, tapi dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, ibu dapat menurunkan risiko bayi lahir dengan kelainan jantung bawaan.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan