KESEHATAN ANAK

Mengapa Air Mata Si Kecil Keluar Terus?

Beberapa orangtua bingung melihat si kecil yang sedang asyik bermain, namun terganggu akibat air matanya keluar terus. Mengapa air mata Si Kecil keluar terus? Apa yang harus dilakukan?

dr. Tiar Marina Octyvani | 30 Desember 2022

Air mata selalu diproduksi oleh kelenjar air mata setiap saat, agar mata selalu terlindungi oleh lapisan air mata (tear film). Setelah melapisi bola mata, air mata secara normal akan dialirkan melalui saluran nasolakrimalis, yaitu saluran yang menghubungkan antara pangkal mata dengan lubang tak terlihat di dalam hidung. Itulah sebabnya terkadang ketika menangis, keluar cairan mirip air mata lewat hidung.

Apa saja penyebabnya?

Mata berair atau dikenal dengan istilah epifora, dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti produksi air mata berlebihan, sumbatan saluran nasolakrimalis, kelainan bentuk wajah anak, atau karena benturan yang melukai kelopak bawah mata di tepi hidung.

Produksi air mata berlebihan bisa saja disebabkan karena infeksi atau peradangan di lapisan bola mata. Biasanya selain berair, mata juga terlihat merah dan terasa gatal atau nyeri, kadang disertai kotoran mata atau belekan. Hal ini akan cepat teratasi dalam waktu beberapa hari bila radang hanya mengenai daerah putih (konjungtiva) bola mata dan tidak mengganggu penglihatan anak.

Jika aliran saluran nasolakrimalis terganggu, misalnya oleh sumbatan, mata akan terus berair, dan anak akan mengeluarkan air mata melalui tepi kelopak mata, jadilah anak terlihat seperti selalu menangis. Tapi waktu hal ini terjadi, tentu saja anak tidak dalam keadaan sedih. Salah satu penyebab sumbatan ini adalah kelainan bawaan sehingga mata anak mulai berair sejak lahir.

Trauma seperti benturan yang mengenai pangkal mata juga dapat menyebabkan mata berair. Hal ini biasanya khas, karena riwayat mata anak terus berair baru dimulai sejak terjadi benturan di daerah pangkal mata atau kelopak bawah mata.

Konsultasikan ke dokter

Pengobatan tentu saja hanya bisa dilakukan setelah pemeriksaan oleh dokter. Sebaiknya Ibu tidak memberikan obat atau cairan apapun pada mata anak tanpa pengawasan atau instruksi dari dokter.

Dalam mencari penyebab mata berair, perlu diketahui kapan mata berair mulai muncul, apakah sejak lahir atau baru saja, apakah ada benturan sebelumnya. Saat berkunjung ke dokter, Bunda harus menjelaskan waktu gejala mulai muncul kepada dokter tersebut.

Dokter akan memeriksa mata dengan senter dan kaca pembesar, atau slit lamp, pewarnaan fluoresen, maupun dakriosistografi untuk mencari tanda- tanda radang dan adanya sumbatan saluran nasolakrimalis. Semua pemerik- saan ini aman untuk dilakukan pada mata anak.

Terapi pemijatan

Setelah menerima pengobatan dari dokter, anak yang mengalami sumbatan saluran nasolakrimalis membutuhkan pemijatan di daerah kantung air mata (sakus lakrimalis). Pemijatan ini fungsinya untuk meningkatkan tekanan di saluran air mata, sehingga sumbatan akan terbuka. Menurut penelitian, 90% kasus sumbatan saluran nasolakrimalis akan sembuh dengan pemijatan.

Jika sumbatan tidak membaik dengan pemijatan, pemeriksaan lebih lanjut seperti probing atau dakriosistografi diperlukan. Pemeriksaan tersebut biasa dilakukan usia 6-12 bulan. Walaupun lebih invasif, namun pemeriksaan ini efektif untuk mencari penyebab dan mengobati mata berair anak.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan