KESEHATAN ANAK

Mengatasi Batuk dan Pilek pada Anak

Anak rewel dan sesak napas pada malam hari, membuat Ibu pun kurang tidur dan ikut merasa pening. Bagaimana cara mengatasi batuk dan pilek pada anak dengan cara yang benar? Simak di artikel berikut.

dr. Ika Fitriana, Sp.PD. | dr. Tri Asmaningrum Larasati | 30 Oktober 2019

Kebanyakan batuk pilek tidaklah berbahaya, tetapi ada juga yang sebaiknya tidak Anda sepelekan. Batpil adalah gejala umum common cold atau sering disebut flu. Ini merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada bayi dan anak. Common cold merupakan penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), yang merupakan kumpulan berbagai macam penyakit infeksi. 

Beberapa faktor penting yang perlu diingat untuk mengatasi batuk dan pilek pada anak:

  • waspadai paparan infeksi dari lingkungan
  • status gizi anak yang kurang baik
  • adanya perokok di sekitar bayi atau anak
  • status imunisasi yang tak lengkap mempertinggi risiko terkena infeksi penyakit menular berbahaya seperti difteri, pertusis atau campak.

Gejala penyerta

Batpil biasanya disertai keluhan seperti demam, nyeri kepala atau pusing, radang kelopak mata, nyeri saat menelan, lidah terasa pahit, bersin-bersin, sesak napas, pembesaran kelenjar limfe leher, nyeri otot, atau nyeri sendi. Dalam satu tahun, rata-rata anak akan mengalami 3-10 kali. Hal ini masih terhitung normal.

Batuk dan pilek tidak ‘jahat’

Batpil bukanlah suatu gejala yang ‘jahat’, tapi lebih merupakan cara tubuh kita melindungi diri. Sehingga pada prinsipnya, bila ada zat-zat yang mencoba masuk ke dalam tubuh dan dianggap asing telah berhasil disingkirkan, dengan sendirinya kedua gejala ini akan menghilang. Oleh karena itu, tak perlu terburu-buru memberikan obat-obatan untuk mengatasi batuk dan pilek pada anak.

Bijak menggunakan obat

Hati-hati dalam memilih obat batuk, karena pemilihan obatnya tergantung pada jenis batuknya. Ada dua jenis batuk, batuk berdahak dan batuk kering. Jika batpil tak kunjung sembuh, konsultasikan dengan dokter anak Anda untuk diperiksa lebih lanjut apakah ada penyebab lainnya.

Sangat tidak dianjurkan untuk memberikan antibiotik maupun obat batpil yang dijual bebas (over the counter) untuk mengatasi batuk dan pilek pada anak, tanpa berkonsultasi dengan ahlinya. Sebaiknya segera bawa anak ke dokter bila batuk pilek tidak membaik dalam satu minggu. Antibiotik hanya diindikasikan bila ada kecurigaan besar terjadinya infeksi bakteri. Pembelian antibiotik secara sembarangan di toko obat atau apotek justru dapat menyebabkan kuman menjadi resisten dan berubah ‘ganas’.

Waspadai kemungkinan penyebab lain

Gejala batpil dapat muncul untuk beberapa penyakit lainnya, yang bisa jadi lebih serius dari sekadar flu. Apa sajakah penyakit tersebut?

  • Infeksi telinga tengah (otitis media)

Penyakit ini bisa didahului oleh batpil yang berlanjut menjadi infeksi di organ telinga bagian tengah. Anak merasa sakit di telinga sehingga rewel dan menarik-narik telinganya, pendengaran berkurang, mengalami gangguan keseimbangan, demam, sulit tidur, ada cairan keluar dari telinga, dan tidak nafsu makan.

  • Campak (rubeola)

Batpil disertai demam dengan cairan hidung cukup banyak, mata pun ikut terimbas, ada ruam yang membedakan jenis batpil biasa dan campak. Begitu ruam muncul, biasanya demam dan gejala-gejala lainnya akan mereda. Pada anak dengan imunitas rendah, gizi kurang, atau mengalami defisiensi vit A, campak dapat menyebabkan komplikasi radang paru yang memerlukan perawatan lebih lanjut.

  • Sinusitis

Bila gejala batpil berlangsung lebih dari dua minggu hingga satu bulan, dengan keluhan khas, post nasal drip (cairan hidung yang mengalir ke tenggorokan atau belakang hidung), kemungkinan ada gejala sinusitis. Sinusitis biasanya terjadi pada anak yang lebih besar ketika rongga-rongga sinus sudah terbentuk. Waspadai gejala batpil yang tak sembuh disertai demam sedang serta rasa sakit di kepala, terutama di area wajah.

  • Infeksi akibat bakteri

Batpil sering disebabkan virus yang bisa sembuh sendiri. Itulah mengapa tidak dianjurkan segera memberikan antibiotik saat anak terkena batpil. Infeksi akibat bakteri biasanya disertai gejala batpil tidak sembuh-sembuh disertai demam naik-turun. Anak tampak lesu dan rewel. Setelah 5-7 hari umumnya batpil yang disebabkan virus akan membaik dengan sendirinya, sedangkan batpil akibat infeksi bakteri butuh lebih lama untuk sembuh dan memerlukan antibiotik.

  • Alergi

Batpil hilang-timbul dan bisa diprediksi munculnya. Misalnya karena udara dingin atau paparan debu. Gejala atopi pada kulit juga dapat menyertai, seperti gesekan di hidung karena sering membersit, warna hitam di bawah mata karena pembengkakan mukosa area hidung akibat alergi, lendir hidung yang bening, mungkin disertai pembesaran amandel (tonsil).

Ada pun gejala alergi yang muncul di organ lain seperti disertai keluhan asma atau kelainan kulit (eksim). Keluhan ini tidak disertai demam dan dapat hilang sendiri bila pencetusnya dihindari. Oleh karena itu, telitilah selalu kondisi Si Kecil agar dapat mengatasi batuk dan pilek pada anak dengan tepat.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan