Mengatasi Berat Badan Turun Drastis
Anissa Aryati | 22 Juni 2022
Bagi Anda yang mengalami berat badan turun drastis, orang-orang mungkin akan berspekulasi, apakah Anda sedang melakukan diet atau baru sembuh dari sakit. Jika memang Anda sedang melakukan diet agar berat badan jadi ideal, mungkin hal ini tak perlu diambil pusing. Namun jika berat badan turun drastis terus terjadi, tanpa diketahui penyebabnya, tak bisa Anda biarkan begitu saja.
Mengenali penyebab penurunan berat badan
Bagi Anda yang menginginkan berat badan ideal, banyak yang berjuang keras untuk melakukan perubahan gaya hidup dengan berdiet maupun berolahraga rutin untuk mencapainya. Penurunan berat badan terjadi akibat berkurangnya kadar cairan dalam tubuh, massa otot maupun lemak. Penurunan berat badan turun drastis pada para ibu pasca persalinan juga masih tergolong lumrah.
Berat badan turun drastis baru perlu diwaspadai jika mengindikasikan adanya masalah kekurangan nutrisi atau adanya gangguan kesehatan yang serius. Beberapa penyakit yang dapat menjadi penyebab berat badan turun drastis antara lain:
- diabetes
- tuberkulosis
- kelenjar tiroid hiperaktif
- radang usus
Penyebab lain berat badan turun drastis juga bisa berasal dari masalah psikis seperti baru saja mengalami perceraian, ada anggota keluarga yang baru meninggal. suasana kerja yang toksik, kelelahan kronis, atau peristiwa lain yang menyebabkan kesedihan. Berbagai kondisi ini dapat mempengaruhi pola makan seseorang.
Dampak berat badan turun drastis
Penurunan berat badan dikatakan tidak normal apabila seseorang kehilangan berat 1 kg per minggu dalam periode yang berkelanjutan. Dalam keadaan seperti ini, apabila tubuh Anda tidak mampu beradaptasi dengan benar, akan menimbulkan beberapa dampak seperti:
- kerontokan rambut
- sering merasa kedinginan
- ketidakseimbangan elektrolit tubuh (dapat mempengaruhi kerja tubuh seperti detak jantung)
- pembentukan batu empedu
- penurunan energi
Dalam mengatasi berat badan turun drastis yang berkelanjutan, perlu segera dilakukan penanganan yang benar oleh dokter ahli maupun profesional lainnya. Anda akan menjalani pemeriksaan riwayat kesehatan dan beberapa tes, termasuk juga tes kejiwaan. Dokter akan memberikan arahan mengenai apa yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang ditemukan. Jika memang terjadi gangguan psikis, maka penanganan akan lebih diarahkan pada konseling untuk membantu mengurangi stres dan tekanan yang tengah dihadapi.
Referensi :