Mengatasi Serangan Migrain
Anissa Aryati | 17 Mei 2021
Sakit kepala ‘sebelah’ dan terasa sedemikian parahnya hingga membuat mual serta ingin muntah adalah beberapa gejala migrain. Belum lagi mata yang begitu peka terhadap cahaya dan telinga yang terasa sensitif dengan suara gaduh. Bilamana tak kunjung mereda dalam beberapa hari dan membuat Anda terpaksa menghentikan aktivitas sehari-hari, hal ini tentu sangat mengganggu. Adakah cara tepat untuk mengatasi serangan migrain?
Kondisi rentan mengalami serangan
Sekalipun migrain bisa menyerang secara tiba-tiba, namun beberapa hal seperti stres dan ketegangan otot sering dianggap menjadi pencetus utamanya. Kondisi lain yang dikaitkan dengan kemunculan migrain adalah kurang tidur atau malah tidur berlebih. Konsumsi makanan yang mengandung bahan tertentu dapat pula menjadi pemicu munculnya gangguan ini.
Migrain bisa terjadi tanpa memandang golongan usia tertentu, dari kanak-kanak, remaja, hingga dewasa bisa mengalami gangguan ini. Berdasarkan pada suatu penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, sekitar 19 % serangan migrain lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki (9 %). Selain itu, episode serangan migrain rentan terjadi pada usia 18-44 tahun.
Tanda serangan migrain
Serangan migrain sangat mungkin muncul kapan pun, tanpa memandang waktu dan tempat. Karena itu, setiap orang perlu waspada ketika mengalami sakit kepala yang hanya terasa di salah satu sisi kepala, yang kadang disertai pula dengan nyeri hebat dan sensasi berdenyut. Ada juga yang melihat ‘aura’ seperti kilatan cahaya, baik sebelum maupun saat serangan migrain terjadi.
Bisa juga dibarengi dengan beberapa bentuk gangguan lain seperti:
- Kesulitan berbicara, kesemutan pada satu sisi wajah, lengan dan tungkai.
- Kelelahan dan perasaan sensitif yang bisa berlangsung hingga dua hari. Kondisi ini biasa disebut sebagai ‘mabuk migrain’.
- Sakit kepala yang muncul saat aktivitas fisik atau mengejan
- Mudah berkeringat
- Mengalami sakit pada bagian perut dan terkadang memicu diare.
Cara mengatasinya
Saat muncul bermacam gejala yang mengindikasikan migrain, sebaiknya segera mencari tempat beristirahat di area terbuka yang memberikan pasokan oksigen agar otak bisa lebih rileks. Tindakan lainnya dapat pula diupayakan untuk mengatasi serangan migrain seperti berikut ini:
- Menghindari cahaya yang terlalu terang
Lampu pijar merupakan pemicu migrain paling potensial. Dalam hal ini pemakaian bohlam dengan cahaya yang mudah ditoleransi sangat diperlukan untuk seorang yang sering mengalami migrain.
- Lakukan pengompresan
Kompres dingin dan panas berguna untuk meredakan ketegangan atau kontraksi otot yang dapat menyebabkan migrain. Kompres dingin dapat dilakukan dengan menggunakan es dan handuk kecil yang diletakkan pada dahi dan pelipis. Sementara kompres hangat pada bagian leher dan belakang kepala.
- Menghindari penggunaan MSG pada masakan
MSG atau monosodium glutamat sering dianggap sebagai zat pencetus sakit kepala. Meski para peneliti belum bisa memastikan secara pasti kaitan MSG dengan serangan sakit kepala, namun beberapa peneliti mengakui bahwa sebagian kecil orang mungkin memiliki reaksi jangka pendek terhadap zat aditif tersebut.
Langkah di atas merupakan upaya yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi serangan migrain ringan. Apabila kondisi migrain terus memburuk dan usaha untuk mengatasinya tak memberikan hasil, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Referensi: