Menghadapi Anak Keras Kepala
Desi Hariana | 17 November 2021
Ada perbedaan antara anak yang keras kepala dengan anak yang memiliki pendirian keras. Anak yang memiliki pendirian keras biasanya sangat cerdas dan kreatif. Itu sebabnya mereka terlihat seperti anak yang keras kepala karena banyak bertanya dan seakan tak puas dengan jawaban yang belum mereka pahami. Sedangkan anak keras kepala biasanya tetap berpegang teguh pada pendapat mereka, tak mau mendengarkan masukan dari orang lain.
Karakteristik anak keras kepala
Anak keras kepala memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut:
- Memiliki keinginan kuat untuk diakui dan didengarkan, itu sebabnya mereka sering meminta perhatian Anda.
- Sangat mandiri.
- Memiliki keinginan kuat dan sulit tergoyahkan.
- Lebih sering tantrum dibandingkan anak-anak seusianya.
- Punya kualitas untuk menjadi pemimpin yang baik, namun kadang bersikap ‘bossy’.
- Mereka lebih suka melakukan sesuatu dengan cara mereka sendiri.
Sikap keras kepala anak bisa diturunkan dari salah satu atau kedua orangtuanya, bisa juga diadaptasi dari lingkungannya.
Cara menghadapi anak keras kepala
Memiliki anak keras kepala adalah sebuah tantangan tersendiri bagi orangtua. Namun dengan strategi yang tepat, Anda dapat menghadapi anak keras kepala dengan baik.
Berikut adalah beberapa cara saat menghadapi anak keras kepala:
1. Berikan ia pilihan
Anak keras kepala senang memegang kendali akan dirinya sendiri. Beri ia kesempatan untuk memilih apa yang terbaik untuk dirinya dengan memberi ia beberapa pilihan. Misalnya saat memilih baju yang akan ia kenakan ke rumah nenek, warna tasnya, dan lain sebagainya.
2. Dengarkan pendapatnya
Kadang anak menolak melakukan sesuatu bukan karena ia tak mau melakukannya, tapi karena ia belum bisa melakukan hal itu atau karena lingkungan yang tak memungkinkan. Tarik napas dan perlahan tanyakan padanya mengapa ia belum melakukan apa yang Anda minta dan dengarkan apa yang ia sampaikan.
3. Menentukan jadwal secara umum
Pada umumnya, anak keras kepala adalah anak yang mandiri. Mereka tak suka diatur secara detail tentang apa yang harus dilakukan sehari-hari. Namun demikian, sebagai orangtua, Anda juga perlu punya peraturan yang harus ia ikuti. Anda dapat menjelaskan pada anak jadwal sehari-hari, seperti waktu bangun, belajar, bermain, makan, dan tidur. Tempel di dinding dan ingatkan ia untuk selalu mengecek dan mematuhi jadwal tersebut.
4. Menjaga emosi
Anak keras kepala cenderung sering ‘memancing’ emosi Anda. Sebaiknya hal ini tak membuat Anda terpancing emosi seperti marah atau membentak. Anak akan meniru apa yang Anda lakukan, dan hal ini tentunya malah akan merugikan Anda sendiri di kemudian hari.
5. Beri mereka ruang
Hal ini sebenarnya tidak hanya dibutuhkan oleh anak keras kepala, pada umumnya anak-anak juga membutuhkan ruang untuk mengembangkan karakter mereka sendiri. Dengan anak keras kepala, Anda akan melihat bahwa mereka akan tetap melakukan apa yang Anda larang jika mereka memang ingin melakukannya. Tetap larang mereka dengan keras jika hal yang ia lakukan dapat membahayakannya, namun jika tidak berbahaya, biarkan ia melakukannya, tentunya dalam pengawasan Anda.
Menghadapi anak keras kepala memang susah-susah gampang, tapi pastinya tak mustahil untuk Anda lakukan.
Referensi: