Mengurangi Serangan Vertigo
Anissa Aryati | 17 Februari 2021
Pernahkah pada suatu ketika, Anda berdiri dari posisi duduk dan tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan merasa ruangan seakan berputar? Ini merupakan pertanda gangguan yang disebut sebagai vertigo. Gangguan ini dapat membahayakan apabila Anda sedang berada di tempat yang tinggi atau saat berkendara. Anda dapat melakukan beberapa latihan sederhana untuk mengurangi serangan vertigo tersebut.
Kenali gejalanya
Vertigo bisa muncul dengan sensasi pusing seakan-akan hendak jatuh, area di sekeliling Anda terasa berputar akibat fungsi ketidakseimbangan yang terganggu. Gejala lain yang kerap menyertai vertigo selain pusing dan ketidakseimbangan tubuh adalah telinga berdenging, mual hingga muntah. Kondisi pusing, mual, dan muntah akibat vertigo sering menyerupai kondisi mabuk kendaraan. Hal-hal yang dapat memicu vertigo, antara lain:
- Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)
BPPV menyebabkan pusing ringan hingga intens dalam waktu singkat. Kondisi ini biasanya dipicu oleh perubahan posisi kepala tertentu dalam waktu terlalu cepat, seperti ketika menunduk dan mengangkat kepala, membalikkan badan, atau dari posisi tidur ke posisi duduk.
Penyebab lainnya adalah berkumpulnya partikel kalsium kecil (kanalith) di telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam bertugas menjaga keseimbangan dengan mengirimkan sinyal ke otak yang berhubungan dengan gravitasi dan gerakan tubuh. BPPV dapat terjadi tanpa alasan yang diketahui dan bisa berkaitan dengan usia.
- Migrain
Dapat menyebabkan vertigo yang berlangsung beberapa menit bahkan beberapa jam.
- Neuritis vestibular atau labirinitis
Ini adalah masalah telinga bagian dalam yang biasanya terkait dengan infeksi (umumnya virus). Infeksi ini menyebabkan peradangan pada telinga bagian dalam di sekitar saraf yang penting untuk membantu tubuh merasakan keseimbangan.
- Penyakit Meniere
Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya pengumpulan cairan di telinga bagian dalam sehingga secara mendadak memicu vertigo selama beberapa jam.
- Stres
Kondisi stres yang tergolong berat dapat menyebabkan vertigo, bahkan meningkatkan risiko stroke.
Kasus vertigo lainnya juga dapat diakibatkan oleh cedera kepala atau leher, masalah otak seperti stroke atau tumor, bisa juga akibat penggunaan obat-obatan tertentu yang menyebabkan kerusakan telinga bagian dalam.
Mengurangi vertigo
Pada kasus yang ringan, vertigo dapat mereda tanpa pengobatan khusus. Hal ini terjadi karena otak telah mampu beradaptasi dengan perubahan telinga bagian dalam dan mengandalkan mekanisme lain untuk menjaga keseimbangan. Namun latihan sederhana tetap disarankan untuk dilakukan sendiri guna mengurangi serangan vertigo yang bisa terjadi seketika.
Berikut beberapa latihan yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah:
- Tidur dengan kepala sedikit terangkat di atas dua bantal atau lebih.
- Saat bangun dari tempat tidur, upayakan duduk sesaat di tepi tempat tidur sebelum berdiri dan beraktivitas.
- Saat mengambil barang, hindari posisi membungkuk sebaiknya berjongkok saja.
- Saat hendak mengambil barang di rak yang tinggi, hindari meregangkan leher Anda.
- Hindari menggerakkan kepala secara cepat, bergeraklah dengan lebih hati-hati.
Apabila latihan sederhana yang biasa Anda lakukan sehari-hari tak mengurangi serangan vertigo yang terjadi, segeralah berobat ke dokter. Setelah memeriksa penyebabnya, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi pusing, atau rasa mual hingga ingin muntah yang dirasakan. Jika terjadi infeksi atau peradangan, dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik atau steroid. Pembedahan hanya mungkin dilakukan apabila vertigo berkaitan dengan tumor dan cedera otak.
Referensi:
- https://www.webmd.com/brain/vertigo-symptoms-causes-treatment#1
- https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/ears-nose-and-throat/vertigo#:~:text=Medicines%2C%20such%20as%20prochlorperazine%20and,with%20dizziness%20and%20balance%20problems.
- https://www.healthline.com/health/vertigo#causes
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vertigo/symptoms-causes/syc-20370055