Pemberian Vaksin COVID-19 pada Ibu Hamil
Anissa Aryati | 14 September 2021
Apakah ibu hamil boleh divaksin? Banyak yang mengkhawatirkan bahwa pemberian vaksin akan membawa dampak pada perkembangan janin dalam kandungan. Hal ini tentunya menjadi dilema bagi ibu hamil yang tahu akan pentingnya vaksinasi COVID-19 di masa pandemi ini tapi tak ingin membahayakan janinnya. Mari kita ketahui bersama seberapa amankah vaksin COVID-19 pada ibu hamil.
Risiko vs manfaat
Penyakit menular seperti COVID-19 dapat menyerang berbagai lapisan dan golongan usia, anak, muda, dewasa maupun tua, hamil atau tidak, tanpa pandang bulu. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa ibu hamil yang terkonfirmasi positif COVID-19 rata-rata akan memperlihatkan gejela yang sama dengan kelompok lain dan ibu hamil paling rentan terserang COVID-19 di usia akhir kehamilan.
Berat ringannya gejala COVID-19 bergantung pada imunitas tubuh individu dan ada atau tidaknya penyakit komorbid. Pada ibu hamil dengan usia kandungan cukup maupun yang baru saja hamil, serangan COVID-19 yang terjadi bisa lebih parah dibandingkan dengan yang tidak hamil. Pemberian vaksin COVID-19 pada ibu hamil dapat memproteksi ibu dari kondisi atau gejala yang parah tersebut.
Pada penelitian yang berhubungan dengan pemberian vaksin di empat negara yang melibatkan 40.000 ibu hamil, ditemukan bahwa pemberian vaksin pada ibu hamil tidak meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, lahir mati, risiko bayi kecil di usia kehamilan, maupun kelainan kongenital.
Direkomendasikan WHO
Badan Kesehatan Dunia, WHO, merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 pada ibu hamil karena memberi manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan potensi risikonya. WHO tidak merekomendasikan menunda kehamilan atau mengakhiri kehamilan hanya karena vaksinasi.
Untuk melakukan vaksinasi COVID-19, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil.
- Pemberian vaksin pada ibu hamil sebaiknya diberikan sebelum melahirkan, atau sebelum ibu hamil memasuki trimester ketiga, karena pada usia kandungan ini risiko penularan penyakit COVID-19 paling besar.
- Ibu hamil menerima dua dosis vaksin. Dosis pertama diberikan untuk memberi perlindungan baik terhadap infeksi maupun varian virus terbaru (Delta). Dosis kedua diperlukan untuk memberikan tingkat kekebalan yang baik. Dosis kedua diberikan pada minggu ke-8 setelah dosis yang pertama (atau tergantung vaksin yang dipergunakan).
- Vaksin COVID-19 diketahui memiliki efek samping ringan seperti demam atau nyeri otot yang berlangsung singkat selama 1-2 hari. Laporan tentang efek samping yang serius berupa reaksi alergi atau masalah pembekuan darah pada saat kehamilan sangat jarang terjadi.
- Vaksin COVID-19 aman untuk kehamilan, tetapi langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memantau respons imun ibu setelah vaksin. Pemantauan sebaiknya dilakukan hingga masa kelahiran bayi untuk melihat efektivitas vaksin.
Pemberian vaksin COVID-19 pada ibu hamil tidak hanya memberi perlindungan pada ibu dari gejala parah COVID-19, tetapi juga mengurangi risiko bayi lahir mati, prematuritas, dan penularan ke orang yang lebih rentan. Jika ibu hamil masih memiliki keraguan, dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan ibu mengenai pemberian vaksinasi COVID-19 ini.
Referensi: