Puting Kering atau Luka pada Ibu Menyusui
Desi Hariana | 10 Oktober 2022
Trauma pada puting yang menyebabkan puting kering atau luka sebenarnya dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Laki-laki bisa mengalaminya akibat puting mengalami gesekan dengan baju saat berolahraga, sedangkan perempuan selain akibat berolahraga, juga bisa diakibatkan oleh menyusui.
Kondisi puting kering atau luka ini tentu saja sangat tidak nyaman. Akibat dari trauma pada puting dapat menyebabkan rasa sakit, puting berair, berdarah, berdenyut, atau kering mengelupas. Jika tidak ditangani dengan baik, puting kering atau luka pada ibu menyusui bahkan dapat menyebabkan infeksi payudara (mastitis).
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ibu yang baru melahirkan tentunya butuh waktu untuk beradaptasi dengan segala proses mengurusi Si Kecil, termasuk menyusui. Wajar jika payudara ibu lebih sensitif dari biasanya, kadang terasa sakit, panas, atau terasa lembek. Puting kering dan luka pada ibu hamil biasanya terjadi pada bulan pertama setelah melahirkan. Diperkirakan ada 38% ibu hamil yang menyusui mengalami kondisi ini.
Kondisi puting kering atau luka pada ibu menyusui, kemungkinan diakibatkan mulut bayi tidak mengalami perlekatan (latching) yang baik dengan payudara ibu. Ibu akan mengalami rasa sakit yang menusuk di awal bayi menyedot puting ibu. Namun setelah itu biasanya rasa sakit jauh berkurang atau bahkan ibu tidak merasakannya lagi.
Cara mengobati puting kering dan luka
Ada banyak cara yang disarankan untuk mengatasi puting kering dan luka pada ibu menyusui. Berikut beberapa diantaranya:
1. Mengoleskan ASI pada puting. Cara ini dapat membantu puting yang kering atau luka untuk sembuh dengan lebih cepat karena ASI memiliki khasiat antibakteri. Pastikan untuk membersihkan tangan ibu terlebih dahulu dan angin-anginkan puting sebelum mengenakan bra. Namun jika ibu mengalami infeksi jamur, cara ini sebaiknya dihindari karena jamur berkembang cepat dalam ASI.
2. Kompres hangat. Ibu dapat mengurangi rasa tak nyaman pada payudara dan puting yang bermasalah dengan melakukan kompres hangat. Caranya, gunakan waslap, rendam dalam air hangat, peras, lalu tempelkan pada payudara dan puting. Lakukan beberapa kali. Lap payudara hingga kering sebelum mengenakan pakaian.
3. Jaga kebersihan puting. Selalu bersihkan puting sebelum dan setelah menyusui dengan lap basah. Ganti breastpad secara berkala, jangan tunggu hingga basah kuyup. Begitu juga dengan bra, selalu gunakan bra yang bersih setiap hari. Hindari menggunakan bra atau pakaian yang terlalu ketat karena akan memperbesar kemungkinan puting bergesekan dengan pakaian.
4. Tetap menyusui bayi. Walaupun puting kering dan luka, ibu masih bisa menyusui bayi. Namun jika rasa sakitnya sangat mengganggu, ibu dapat beralih memberikan ASI perah melalui botol selama satu atau dua hari. Setelah itu coba kembali secara perlahan untuk menyusui secara langsung, pastikan perlekatan yang dilakukan bayi sudah benar.
5. Hindari menggunakan sabun atau bedak tubuh yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering.
6. Menggunakan obat-obatan. Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter saat akan menggunakan obat-obatan seperti pereda rasa sakit, maupun obat salep yang dioleskan pada puting untuk mengatasi puting kering dan luka.
Memastikan bayi menyusui dengan benar
Salah satu cara untuk mencegah trauma pada puting adalah memastikan bahwa bayi telah menyusui dengan benar. Inilah langkah-langkahnya:
- Duduk atau berbaring menyamping dengan nyaman. Posisikan bayi dengan wajah dan mulut sejajar dengan payudara.
- Jika ibu berbaring, biarkan pipi Si Kecil menempel pada payudara ibu. Jika memilih posisi duduk, angkat sedikit payudara agar tidak menekan dagu bayi.
- Kontak pertama bayi adalah dagunya menyentuh payudara di daerah areola (kulit di sekitar puting yang berwarna kecokelatan).
- Dekatkan kepala bayi ke payudara, bukan sebaliknya. Bantu bayi untuk menemukan posisi yang pas.
- Pastikan puting dan sebagian besar areola berada di dalam mulut bayi hingga tidak ada bunyi berdecap.
Jika ibu tidak memperbaiki perlekatan mulut bayi saat menyusui, kemungkinan puting kering dan luka akan lebih besar. Walaupun puting kering atau luka pada ibu menyusui adalah hal yang umum terjadi, namun harus segera diatasi agar tidak mengganggu proses pemberian ASI. Ibu dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan atau konsultan laktasi jika butuh bantuan untuk mengatasinya.
Referensi: