LIPUTAN EVENT

Kenali Demam

EVENT PANADOL | RS Borromeus Bandung | 31 Agustus 2019

Demam merupakan reaksi tubuh terhadap infeksi. Anak-anak memiliki gejala demam dan reaksi yang berbeda sesuai usianya. Sosialisasi dan edukasi tentang demam dilakukan dalam seminar berjudul ‘Bunda, Mari Cegah dan Tangani Demam Berdarah pada Anak’ yang digelar pada Sabtu, 31 Agustus 2019 di RS Santo Borromeus Bandung oleh GlaxoSmithKline (GSK) untuk Panadol.

Lomba foto selfie ‘Bunda dan Buah Hati’ mengawali seminar yang dipandu oleh MC Sanity dan dibuka oleh Direktur Utama Keperawatan, Suster Adelaide Somi, CB. BSN. Sementara ayah dan bunda mengikuti seminar, anak-anak dihibur Kak Ami  dan Kak Febri dengan dongeng dan aneka permainan seru di area bermain.

Beragam penyebab demam

“Demam adalah peningkatan suhu tubuh (38°C atau lebih) dan merupakan respon alami tubuh melawan infeksi,” demikian dr. Sheila Febriana, Sp.A, memulai materinya. Di antara penyebab demam adalah flu, demam setelah vaksin, cacar air, campak, dan rotavirus. Selain itu, demam juga bisa diakibatkan oleh parvovirus B19, penyakit tangan kaki, dan mulut, dan batuk rejan atau batuk 100 hari (pertusis).  Infeksi saluran nafas juga bisa menyebabkan demam. Begitu pun gondong, meningitis, demam tifoid, dan otitis media (radang telinga). 

 

Demam berdarah dengue atau DBD disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk yang mengantar virus ke tubuh kita. Tidak ada gejala spesifik, hanya demam yang harus diwaspadai. Seringkali pasien datang dalam kondisi sudah shock dan terlambat ditangani. DBD berbeda dengan Demam Dengue (DD) yang tidak disertai pecahnya pembuluh darah dan tidak selalu harus dirawat.

“Selain demam, DBD biasanya disertai dengan muntah, diare, mimisan atau bercak merah di bawah kulit karena ada pembuluh darah yang pecah, bahkan bengkak di beberapa bagian tubuh dan gangguan kesadaran karena cairan pindah ke otak,” lanjut dr. Sheila. Karena itu diimbau agar tidak menyepelekan demam meskipun telah turun, karena dikhawatirkan itu adalah fase kritis penderita DBD.

Lebih lanjut lagi, dr.Sheila mengatakan demam juga bisa disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah, nyamuk Aedes albopictus penyebab virus zika, dan nyamuk Anopeles penyebab malaria. Demam disertai nyeri perut hebat, muntah dengan atau tanpa darah, hidung dan gusi berdarah, kejang, susah bernafas, pucat, kaki dan tangan dingin/berkeringat menjadi kondisi yang harus diwaspadai. Pada kondisi yang berat pada anak, biasanya harus menjalani perawatan di rumah sakit. 

Parasetamol pereda demam

Selain makanan bergizi dan minum yang cukup, pemberian parasetamol akan membantu meredakan demam. Demam ringan yang terjadi setelah pemberian vaksin bisanya akan hilang dalam beberapa hari, namun bila terjadi demam, beri air minum yang cukup, jangan beri pakaian berlebihan pada bayi, pada anak usia 2-3 bulan berikan 1 dosis parasetamol 10-15 mg/kg. Pada anak usia 3 bulan ke atas, berikan dosis 10-15 mh/kg dalam waktu 1x24 jam selama maksimal 3 hari. Cermati pemberiannya sesuai saran dokter.

Selesai sesi tanya jawab, peserta yang beruntung menjadi pemenang lomba dan doorprize di akhir acara, pulang membawa banyak hadiah. Selamat ya!

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan