LIPUTAN EVENT

Nyaman Tanpa Nyeri Sendi Event RS Colombia Medan

EVENT VOLTAREN | RS Columbia Asia Medan | Sabtu, 14 September 2019

Nyeri sendi tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena itu, penting untuk menjaga kesehatan sendi sejak dini. GlaxoSmithKline dengan produknya, Voltaren, mengadakan talkshow edukasi dengan topik ‘Cepat Redakan Nyeri Pada Sumbernya’ di RS Columbia Asia Medan, pada 14 September 2019.

Acara dibuka dengan sambutan dari General Manager RS Columbia Asia Medan, Denny Hidayat dan sepintas mengenai senam untuk kesehatan sendi oleh Rio, fisoterapis. Tayangan company profile rumah sakit disampaikan oleh Ika Endani, Marketing Manager RS Columbia Asia, Medan. 

Bedakan nyeri akut dan kronis

”Kita pasti pernah atau sering merasakan nyeri otot (myalgia) atau masyarakat menyebutnya pegal-pegal. Ini biasanya disebabkan karena terlalu banyak digunakan, faktor cidera, psikis, dan penyakit.” Demikian dr. Heru Rahmadhany, Sp.OT(K) dari RS. Columbia Asia memaparkan materinya. Lebih lanjut beliau mengatakan rasa nyeri diperlukan sebagi sinyal peringatan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. 

Berdasarkan waktu, nyeri diklasifikasikan menjadi Nyeri Akut yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera atau intervensi bedah hingga 7 hari setelahnya, dan Nyeri Kronik yaitu nyeri konstan atau hilang timbul yang menetap sepanjang periode tertentu dan terjadi proses peradangan. 

Menurut penyebabnya, nyeri bisa dikategorikan menjadi Nyeri Nosiseptif  yang disebabkan kerusakan jaringan seperti kulit, tulang, sendi, otot, jaringan ikat, sering disebut juga nyeri Muskuloskeletal. Ada juga Nyeri Neuropatik,  yaitu nyeri akibat rangsang kerusakan saraf atau disfungsi saraf seperti pada  diabetes mellitus, herpes zoster atau HNP. Nyeri ini juga disebut sebagai nyeri saraf. Terakhir adalah Nyeri Psikogenik karena pengaruh psikologis.

Penanganan nyeri umumnya dengan mengistirahatkan area tubuh yang nyeri, menggunakan obat penghilang nyeri, menggunakan krim oles untuk meredakan ketegangan otot, melakukan peregangan ringan, atau dikompres dingin. Menurut dr. Heru, pada kasus ringan hal ini cukup membantu, namun pada kasus berat yang lebih parah tentu perlu penanganan medis.

Waspadai nyeri sendi

Cidera dan pemakaian berlebihan dalam jangka waktu lama, menjadi penyebab utama nyeri sendi. Di antaranya adalah Bursitis yang umumnya mengenai bahu, siku, pinggul, panggul, lutut, jari kaki dan tumit. Ada lagi Epicondylitis Lateralis, nyeri pada area siku bagian lateral yang lebih sering terjadi pada usia > 35 tahun, paling banyak ditemukan pada usia 40-50 tahun

akibat olahraga dengan gerakan berulang. 

Nyeri yang paling umum terjadi pada lansia adalah Orteoartritis (OA) yaitu nyeri sendi yang bersifat progresif yang sering terjadi pada lutut. Pada sendi  normal yang sehat, ujung-ujung tulang terbungkus tulang rawan yang licin, dilindungi kapsul sendi dan dilapisi pelumas sendi untuk melindungi tulang rawan, otot, dan jaringan ikat. Sedangkan pada kasus OA, tulang rawan menjadi aus. Taji tumbuh dari tepi tulang pelumas sendi meningkat, pecahan tulang rawan atau tulang mungkin terdapat di dalam cairan pelumas sendi dan kapsul sendi menebal hingga sendi terasa kaku dan sakit.

Materi diakhiri dengan tanya jawab yang disambut antusias oleh seluruh peserta. Rangkaian acara dilanjutkan dengan lomba edukasi mengenai nyeri dan senam untuk kesehatan sendi lalu ditutup dengan pengumuman pemenang dan pengundian doorprize dengan sangat meriah. 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Kenali Demam

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan