LIPUTAN EVENT

Nyaman Tanpa Nyeri Sendi

Event Voltaren | RS Delta Surya Sidoarjo | Sabtu, 12 November 2019

Nyeri sendi tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena itu, penting menjaga kesehatan sendi sejak dini. Perusahaan farmasi GSK atau GlaxoSmithKline (GSK) yang memproduksi Voltaren, menggelar Seminar berjudul “Cepat Redakan Nyeri Pada Sumbernya” di RS. Delta Surya, Sidoarjo, Sabtu 19 Oktober 2019.

Acara dibuka dengan sambutan Direktur RS. Delta Surya Sidoarjo, dr. Maya Syahria Saleh, M.Kes., dilanjutkan dengan pemberian tanda kenangan dari GSK kepada pihak rumah sakit serta informasi mengenai profil rumah sakit.

Bedakan nyeri akut dan kronis

”Kita pasti pernah atau sering merasakan pegal-pegal atau myalgia yang biasanya disebabkan penggunaan bagian tubuh terlalu sering, cedera, faktor psikis, dan penyakit,” demikian dr, Larona Hidravianto, M.Kes.,Sp.OT(K) memulai materinya. Lebih lanjut beliau mengatakan rasa nyeri diperlukan sebagi sinyal peringatan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. 

Berdasarkan waktu, nyeri diklasifikasikan menjadi Nyeri Akut yang langsung terjadi, Nyeri Kronik yang hilang timbul sepanjang periode tertentu dan meradang. Sedangkan berdasarkan penyebab, ada tiga kategori nyeri, yaitu Nyeri Nosiseptif akibat kerusakan jaringan, disebut juga nyeri Muskuloskeletal. Nyeri Neuropatik nyeri akibat kerusakan saraf atau  disfungsi saraf, dan Nyeri Psikogenik karena pengaruh psikologis.

Penanganan nyeri umumnya dengan mengistirahatkan area tubuh yang nyeri, menggunakan obat penghilang nyeri, menggunakan krim oles untuk meredakan ketegangan otot, melakukan peregangan ringan, atau dikompres dingin. Menurut dr. Larona, pada kasus ringan hal ini cukup membantu, namun pada kasus berat yang lebih parah tentu perlu penanganan medis.

Waspadai nyeri sendi

Nyeri sendi biasanya bersifat kronis karena pemakaian beberapa bagian tubuh yang berlebihan dalam jangka waktu lama. Ada banyak jenis nyeri sendi, diantaranya Bursitis yang sering muncul di bahu, siku, pinggul, panggul, lutut, jari kaki dan tumit. Ada lagi Epicondylitis Lateralis, nyeri pada area siku bagian lateral yang lebih sering terjadi pada usia > 35 tahun, paling banyak ditemukan pada usia 40-50 tahun akibat olahraga dengan gerakan berulang. 

Nyeri yang paling umum terjadi pada lansia adalah Osteoartritis (OA) yaitu nyeri sendi yang bersifat progresif yang sering terjadi pada lutut. Pada sendi normal yang sehat, ujung-ujung tulang terbungkus tulang rawan yang licin, dilindungi kapsul sendi dan dilapisi pelumas sendi untuk melindungi tulang rawan, otot, dan jaringan ikat. Sedangkan pada kasus osteoartritis, tulang rawan menjadi aus. Taji tumbuh dari tepi tulang pelumas sendi meningkat, pecahan tulang rawan atau tulang mungkin terdapat di dalam cairan pelumas sendi dan kapsul sendi menebal hingga sendi terasa kaku dan sakit.

Di akhir materi, dr. Larona mengingatkan jangan sepelekan OA, karena bila makin parah, biaya penyembuhannya cukup besar, bisa menyebabkan cacat, kehilangan mata pencaharian, dan berkurangnya kualitas hidup. Materi diakhiri dengan tanya jawab yang dipandu oleh moderator, dr. Wachid Zaenuddin, MARS.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan lomba edukasi mengenai nyeri dan senam untuk kesehatan sendi lalu ditutup dengan pengumuman pemenang lomba selfie dan pengundian doorprize dengan sangat meriah. 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan