TIP SERU

Memilih Donor ASI

Ada beberapa kondisi yang dialami ibu sehingga tak dapat memberikan ASI pada bayinya. Membeli atau menerima ASI dari donor ASI adalah salah satu alternatifnya. Ketahui cara yang benar dalam memilih donor ASI.

Desi Hariana | 25 September 2019

 

ASI atau air susu ibu adalah nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi baru lahir hingga berusia 2 tahun. Ada beberapa kondisi ibu yang membuatnya tak dapat memberikan ASI seperti mengalami sakit berat (psikosis, sepsis, eklampsia, atau syok), juga pada ibu yang mengalami kelainan payudara sehingga tak memproduksi ASI.

Kita ketahui bahwa tidak ada produk susu yang setara dengan ASI, sehingga jika ibu ingin memberikan bayinya nutrisi yang terbaik, ia perlu mempertimbangkan untuk menerima donor ASI. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih donor ASI, terutama mengenai ibu yang mendonasikannya.

Perhatikan hal-hal berikut ini kala Anda akan menerima donor ASI:

  • Dahulukan mendapat donor ASI dari lingkungan yang Anda kenal atau mendapatkan rekomendasi yang bisa dipercaya. Misalnya dari keluarga sendiri atau keluarga teman. Dengan demikian, Anda juga dapat mengetahui latar belakang ibu pendonor dengan baik.
  • Pastikan ibu donor dalam kondisi sehat dengan produksi ASI yang banyak atau melimpah, sehingga ia tak akan membuat bayinya sendiri kekurangan ASI.

 

Jika terpaksa menerima donor ASI dari orang yang belum dikenal. Anda perlu melakukan background check dengan bertanya mengenai hal-hal berikut ini:

  • Ibu donor tidak sedang mengonsumsi obat-obatan apapun. Ini untuk memastikan tidak ada bahan kimia berbahaya yang dapat diterima bayi dari ASI yang didonorkan.
  • Bukan perokok dan tak mengonsumsi minuman beralkohol, senyawa dari kedua hal ini dapat membahayakan bayi penerima ASI.
  • Tidak memiliki riwayat penyakit berbahaya seperti kanker, hepatitis, gangguan sistemik lainnya, atau infeksi kronis (seperti HIV, HTVL, sifilis, CMV). 
  • Jika ibu donor ASI adalah vegetarian, tanyakan apakah ia mengonsumsi vitamin B12.
  • Sebaiknya ASI donor yang akan diberikan pada bayi dengan kondisi khusus seperti bayi baru lahir, bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, serta bayi sakit, harus melalui proses skrining di laboratorium terlebih dahulu. 
  • Saat akan memberikan ASI donor, lakukanlah proses pasteurisasi paling sederhana yaitu Pasteurisasi Pretoria. Caranya, panaskan 450 ml air di panci alumunium berukuran 1 liter sampai mendidih. Matikan kompor. Letakkan botol kaca terbuka yang berisi ASI sebanyak 50 ml di dalam panci selama 20 menit. Angkat dan diamkan sampai suhu ASI siap diminum bayi.

 

Konsultan:

dr. Rosalina D. Roeslani, Sp.A(K)

Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan