Menghindari Persaingan Kakak Adik yang Tidak Sehat
Desi Hariana | 7 November 2022
Persaingan kakak adik yang menimbulkan pertengkaran memang sering kali terjadi. Namun jika intensitas maupun frekwensinya semakin meningkat, orang tua pun perlu turun tangan. Hal ini penting agar anak juga belajar untuk mengatasi permasalahan yang muncul di antara saudara. Berikut adalah beberapa tip menghindari persaingan kakak adik yang tidak sehat:
1. Tunjukkan sikap adil pada anak
Sering kali persaingan kakak adik yang tidak sehat muncul akibat sikap orang tua yang dianggap pilih kasih. Anda perlu memperhatikan dan memenuhi kebutuhan setiap anak dengan adil. Sediakan waktu khusus one-on-one dengan setiap anak untuk mengetahui apa yang dirasakan maupun dipikirkan anak.
2. Membuat dan menetapkan peraturan
Peraturan yang jelas dan diterapkan dengan adil akan mengurangi perselisihan antara kakak dan adik. Misalnya mengetuk pintu kamar orang lain sebelum masuk, berbagi menggunakan mainan yang hanya ada satu, dan lainnya.
3. Menujukkan pada anak cara menyelesaikan masalah
Ketika terjadi persaingan kakak adik yang tidak sehat, Anda perlu menjadi penengah. Ajak mereka untuk duduk bersama dan membahas masalahnya hingga selesai. Tunjukkan pada mereka cara menyelesaikan masalah dan berdamai jika ada perselisihan akibat persaingan di antara mereka.
4. Tidak perlu selalu ikut campur
Sebagai orang tua, tentu Anda akan merasa cemas ketika terjadi persaingan kakak adik yang menyebabkan perselisihan. Namun jika Anda terlalu sering ikut campur pun tidak akan membuat mereka belajar. Beri mereka kesempatan untuk menyelesaikan masalah di antara mereka sendiri.
5. Memberi pujian jika mereka akur
Memberi pujian saat anak bersikap baik adalah salah satu strategi penting agar mereka tahu mana sikap yang seharusnya mereka pilih. Jadi, ketika Anda melihat anak bisa akur atau menyelesaikan masalah mereka dengan baik, berikan pujian secara terbuka.
Cara-cara ini jika dilakukan secara konsisten akan menghindari terjadinya persaingan kakak adik yang tidak sehat. Anak juga belajar mengarahkan energinya untuk bersikap lebih positif dalam menghadapi persaingan. Persaingan yang sehat akan membuat mereka ingin memperbaiki diri agar lebih baik.
Referensi: