Plus Minus Kompor Gas dan Induksi
Desi Hariana | 2 November 2021
Saat ini, kemajuan teknologi telah pula merambah ke area dapur. Kompor induksi diperkenalkan sebagai kompor yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Namun demikian, hingga saat ini, kompor gas merupakan jenis kompor yang paling banyak digunakan dalam rumah tangga, maupun bisnis.
Sebelum Anda memutuskan untuk mengganti kompor di dapur, berikut adalah plus minus kompor gas dan induksi yang perlu Anda ketahui:
1. Penggunaan yang lebih familiar
Ini seringkali menjadi prioritas pertimbangan dalam memilih kompor gas dan induksi. Kompor gas dianggap lebih familiar dalam penggunannya. Dengan munculnya api dari kompor, pengguna dapat mengukur seberapa besar api yang diperlukan. Namun saat ini pun kompor induksi sudah dilengkapi dengan ‘api virtual’ yang muncul di layar LED.
2. Efisiensi panas
Kompor induksi diketahui lebih efisien dalam hal menghantarkan panas, alat masak menerima sekitar 90% dari panas yang dikeluarkan. Sedangkan kompor gas, hanya menghantarkan 40-55% panas pada alat masak. Kompor induksi juga mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran karena tidak ada api.
3. Pertimbangan budget
Jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan kompor induksi, harga kompor ini memang umumnya lebih mahal dibandingkan kompor gas dan membutuhkan tegangan listrik antara 220-240 volt. Selain itu, dengan menggunakan kompor induksi, Anda juga perlu membeli peralatan masak khusus yang dapat digunakan untuk kompor jenis ini.
Namun bukan berarti kompor gas tidak memiliki pengeluaran yang perlu dipertimbangkan. Pembelian pertama untuk tabung gas 12 kg kurang lebih Rp500 ribu, Anda pun perlu membeli selang dan regulator sekitar Rp200 ribu. Kompor gas juga membutuhkan pengisian gas secara berkala dengan harga berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp150 ribu.
Jadi, kompor jenis mana pilihan, Anda?
Referensi: