TIP SERU
YA dan TIDAK untuk Anak Asmatik
Desi Hariana | 18 Januari 2022
Memiliki anak yang asmatik atau penderita asma berarti Anda sudah sering melihatnya sesak napas, bahkan terbangun di malam hari dan memberinya obat untuk mengatasi serasangan asmanya. Orangtua dari anak yang asmatik memang perlu memperhatikan beberapa hal untuk mengontrol serangan asma pada anak. Berikut beberapa panduan YA dan TIDAK untuk anak asmatik:
‘YA’
- Membuat rencana mengatasi asma, dan ajarkan pada anak. Misalnya menandai akan terjadinya serangan, menggunakan obat dengan benar, misalnya inhaler (yang disemprotkan lalu dihirup), kapan perlu minta bantuan orang dewasa, dan lainnya.
- Menyediakan alat nebulizer di rumah. Anak asmatik sering mengalami serangan parah saat flu atau saat kondisinya sedang tidak fit. Nebulizer dapat membantu membersihkan jalur napasnya.
- Tanyakan pada dokter anak Anda tentang obat-obatan yang diperlukan dan kapan harus diberikan pada anak (termasuk obat untuk nebulizer).
- Memastikan alergen atau pemicu munculnya alergi. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter anak mengenai tes alergi yang sesuai untuk usia anak.
- Melakukan vaksin flu pada anak setiap tahun. Flu pada anak asmatik dapat berbahaya karena dapat memperparah serangan asmanya.
‘TIDAK’
- Menganggap remeh alergen, misalnya debu, bulu binatang, tungau pada karpet atau boneka kain, suhu dingin, dan lain sebagainya.
- Merokok atau membiarkan orang lain merokok di sekitar anak. Anak yang terpapar asap rokok sejak bayi dapat menjadi penyebab asma, dan memicu serangan asma.
- Mengharuskan anak berolahraga atau beraktivitas fisik, saat sedang tidak fit. Namun anak-anak asmatik tetap perlu berolahraga teratur agar parunya berfungsi dengan baik.
- Membiarkan anak kegemukan, karena kelebihan berat badan juga dapat memperburuk gejala asma. Belum lagi kemungkinan masalah kesehatan lainnya.
- Menyepelekan GERD atau gastroesophageal reflux pada anak, karena hal ini juga dapat menyebabkan atau memperburuk serangan maupun gejala asma.
Referensi: