KESEHATAN KELUARGA

ADHD di Usia Dewasa Lebih Sulit Terdiagnosis

Tak sama dengan yang terjadi di usia anak-anak ADHD di usia dewasa lebih sulit terdiagnosis.

Anissa Aryati | 16 Februari 2021

Selama ini orang mengansumsikan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) hanya dialami anak. Padahal kasus ADHD juga dapat ditemukan pada orang dewasa. Di Amerika Serikat misalnya kasus ADHD ditemukan pada sekitar 4-5% orang dewasa. Kebanyakan orang dewasa tidak menyadari bahwa mereka mengidap ADHD. Mereka baru mencari pertolongan ketika kerap mengalami hambatan saat melakukan aktivitas sehari-hari, di dunia kerja maupun dunia pendidikan.

Apa beda ADHD anak dan dewasa?

ADHD di usia dewasa gejalanya seringkali dimulai sejak masa kanak-kanak dan berlanjut hingga dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa kasus ADHD yang dimulai sejak kanak-kanak sekitar 60% akan terbawa hingga dewasa. Kasus lainnya, ADHD  baru ditemukan ketika seseorang menginjak dewasa.

ADHD di usia dewasa lebih sulit terdiagnosis dibanding ADHD di usia anak-anak, karena gejalanya menyerupai gangguan mood, kecemasan, atau depresi. ADHD pada anak lebih memperlihatkan gejala hiperaktif, pada usia dewasa, gejala hiperaktif dapat berkurang. Hanya saja gejala seperti impulsif, cemas, dan kesulitan untuk fokus masih akan terus berlanjut.

Gejala ADHD pada usia dewasa

Gejala ADHD pada usia dewasa bisa muncul dalam bentuk yang berbeda. Misalnya memiliki ketertarikan yang begitu mendalam pada suatu hal hingga begitu bersemangat dalam melakukan hal tersebut. Namun sebaliknya bisa terjadi seseorang dengan ADHD mengalami kesulitan fokus dalam kondisi apapun. Beberapa orang dengan ADHD juga bisa menjadi pribadi yang  penyendiri dan antisosial namun bisa sebaliknya menjadi seseorang yang sangat sosial dan mudah beralih dari satu hubungan ke hubungan lainnya. Gejala ADHD lain yang seringkali ditemukan pada usia dewasa adalah:

  • Sering bersikap impulsif
  • Sulit multitasking
  • Sulit berkonsentrasi atau fokus
  • Sulit mengelolah stres
  • Sering mengalami kebosanan
  • Tingkat kepercayaan diri rendah
  • Penyalahgunaan atau kecanduan zat terlarang
  • Keterampilan organisasi yang buruk
  • Perubahan suasana hati yang cepat
  • Memiliki motivasi rendah

Gejala lain dari ADHD di usia dewasa bisa ditemukan ketika seseorang merasa kesulitan untuk memrioritaskan beberapa pilihan yang dianggap penting sehingga menyebabkan tenggat waktu terlewat. Ketidakmampuan untuk mengontrol impuls juga menyebabkan orang dengan ADHD tidak sabar dalam mengantri atau mengemudi. Kondisi ini bisa berujung pada ledakan amarah dan perubahan suasana hati.

Penanganan ADHD

ADHD pada usia dewasa cenderung lebih sulit terdiagnosis, namun ada cara untuk mengurangi berbagai gangguan yang mungkin timbul. Penanganan ADHD untuk usia dewasa tidak berbeda dengan penanganan pada anak-anak. Seseorang dengan ADHD biasanya disarankan untuk melakukan pengobatan secara medis, konseling maupun psikoterapi dengan dokter maupun psikolog.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan