PSIKOLOGI ANAK

Agar Anak Tidak Mudah Takut

Punya anak yang ‘penakut’ memang sering kali mengesalkan orangtua. Anak jadi ‘nempel’ terus dan sering menunjukkan emosi yang berlebihan. Berikut adalah cara agar anak tidak mudah takut.

Desi Hariana | 25 Juni 2020

Dalam dunia anak, banyak hal yang terlihat ‘baru’ di mata mereka. Kurangnya pengalaman serta kemampuan anak menenangkan diri membuat mereka, terutama balita, terlihat takut pada banyak hal. Kita tentunya ingin agar anak memiliki karakter pemberani. Kita pun dapat membantu agar anak tidak mudah takut.

Hal-hal yang membuat anak takut

Sebelum membantu anak mengatasi rasa takutnya, kenali dahulu jenis rasa takut yang dialami anak. Ada berbagai hal yang dapat membuat anak takut, dan jenis rasa takut anak juga umumnya berhubungan dengan tingkat kematangan usianya. Berikut adalah beberapa hal yang sering membuat anak takut di usia tertentu:

  • Bayi dan batita: takut dipisahkan dari orangtua, bertemu orang asing, suara keras, benda-benda yang ada di sekelilingnya.
  • Usia 2-4 tahun: takut dipisahkan dari orangtua, anjing dan/atau binatang besar, kegelapan, tidur sendiri, monster, sudara keras atau yang tidak dikenal, perampok.
  • Usia 5-6 tahun: takut dipisahkan dari orangtua, anjing kegelapan, tidur sendiri, monster, serangga, orang asing, tersesat, petir, cidera, penyakit, kematian.
  • Usia 7-12 tahun: takut pada anjing, masalah sekolah, kecemasan saat harus tampil, kecemasan sosial, api, ketinggian, kegelapan, badai, perampok, penculik, cidera, penyakit, kematian, bencana alam, perang nuklir.
  • Remaja: masalah sekolah, kecemasan saat harus tampil, kecemasan sosial, masa depan pribadi, bencana alam perang nuklir.

Kemampuan meregulasi diri (self-regulation)

Agar anak tak mudah takut, ia perlu mengembangkan kemampuannya meregulasi diri. Ini adalah kemampuan untuk menguasai diri, atau dengan kata lain mengontrol respons fisik terhadap emosi (perasaan) yang muncul. Karena itu, kala anak sedang mengalami rasa takut, Anda jangan terlalu sering menenangkannya. Beri juga ia kesempatan untuk dapat menenangkan dirinya sendiri.

Jika anak balita Anda masih sulit tidur sendiri di kamarnya, tawarkan padanya konsep tahapan tidur seperti ini agar ia lebih berani:

  • Malam pertama: membacakan anak buku cerita, menyalakan lampu tidur, tapi Anda tetap di dalam kamarnya hingga ia tertidur.
  • Malam kedua: membacakan anak buku cerita, menyalakan lampu tidur, dan Anda ke luar kamar dengan meninggalkan pintu kamarnya sedikit terbuka.
  • Malam ketiga: membacakan anak buku cerita, menyalakan lampu tidur, lalu Anda ke luar dan menutup pintu kamarnya.

Mengatasi rasa takut secara rasional

Rasa takut yang wajar dibutuhkan dalam masa perkembangan emosi anak. Namun orangtua sering menjadi ikut cemas dan khawatir kala anak mengalami ketakutan yang berlebihan atau takut pada terlalu banyak hal. Efeknya, anak jadi sedikit-sedikit menangis, selalu ‘nempel’ pada orangtua dan sebagainya.

Jika anak takut secara berlebihan terhadap sesuatu, misalnya anjing, laba-laba, atau monster, ajak anak menghadapi rasa takutnya itu secara rasional. Misalnya, jika si kecil takut pada anjing, belilah buku cerita anak dengan karakter anjing. Bahaslah dengan anak mengenai keistimewaan serta kelucuan anjing, juga mengapa ia tak perlu takut pada binatang tersebut.

Butuh waktu dan usaha agar anak tak mudah takut. Hindari menertawakan rasa takutnya, ia akan merasa Anda tidak berempati, bahkan bisa jadi semakin penakut. Selain itu, jika anak menunjukkan rasa takut yang berlebihan hingga menyebabkan serangan panik, sebaiknya ajak ia berkonsulitasi pada ahli kejiwaan anak.

Referensi:

https://childmind.org/article/help-children-manage-fears/

https://www.focusonthefamily.ca/content/fear-and-anxiety-in-children-whats-normal-and-whats-not

http://parentingsimply.com/brave-children-two-simple-ways-to-fortify-your-scaredy-cat/

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan