KESEHATAN IBU

Agar Ibu Lancar Menyusui

Keinginan menyusui sering kali terkendala berbagai masalah. Nah, agar proses menyusui berjalan dengan baik, ketahui cara agar ibu lancar menyusui.

Dr. med. Damar Prasmusinto, Sp.OG(K) | 9 September 2020

Kesadaran akan manfaat ASI (air susu ibu) saat ini semakin besar. Memberikan ASI direkomendasikan karena berhubungan dengan manfaat kesehatan dan nutrisi. ASI eksklusif merupakan nutrisi yang ideal dan cukup untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang sampai kira-kira bayi berusia 6 bulan. Selanjutnya bersama MPASI dianjurkan diberikan sedikitnya di tahun pertama usia bayi.

Bayi dengan susu formula eksklusif lebih tinggi risikonya mengalami diare, otitis media, infeksi saluran napas, infeksi saluran kencing, dan infeksi bakteri. Ibu yang tidak pernah menyusui, risiko terkena kanker payudara dan indung telur juga lebih tinggi, lebih lambat penurunan berat badan ke awal, dan lebih tinggi kemungkinan kejadian perdarahan pascapersalinan.

Pentingnya inisiasi dini menyusui

Pada IMD atau Inisiasi menyusu dini terjadi kontak skin to skin antara bayi dan ibu pada 30 menit pertama kelahirannya. Hal ini merupakan tahapan yang krusial untuk keberhasilan menyusui. Hal ini dapat menyebabkan temperatur bayi hangat, ibu dan bayi menjadi tenang, napas dan denyut jantung bayi pun lebih stabil.

Selain itu, bayi memperoleh paparan bakteri baik dari ibu. Sentuhan dan isapan bayi pada puting ibu merangsang munculnya hormon oksitosin yang bermanfaat untuk proses menyusui, mengurangi perdarahan, dan mempercepat pengecilan rahim.

Agar ibu lancar menyusui, selain dari keinginan kuat ibu untuk memberi ASI, juga adanya dukungan dari sekeliling ibu (suami, keluarga, tenaga kesehatan, dan kantor tempat bekerja). Badan kesehatan dunia, WHO, dan UNICEF memberikan langkah-langkah keberhasilan pemberian ASI sebagai berikut:

  • Ada kebijakan tertulis tentang menyusui yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua staf perawatan kesehatan.
  • Melatih semua staf pelayanan kesehatan dalam keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan ini.
  • Memberi informasi pada semua ibu hamil tentang manfaat dan talaksana menyusui.
  • Membantu ibu mulai menyusui sejak satu jam pertama melahirkan.
  • Memberitahu ibu bagaimana cara menyusui dan cara mempertahankan menyusui, bahkan jika mereka dipisahkan dari bayi mereka.
  • Jangan memberikan bayi makanan atau minuman lain selain ASI, kecuali ada indikasi medis.
  • Praktek rooming-in (ibu dan bayi memungkinkan untuk tetap bersama di ruang yang sama 24 jam sehari).
  • Mendorong menyusui on demand.
  • Tidak memberikan dot atau puting susu buatan untuk bayi menyusui.
  • Memperkenalkan ibu pada kelompok pendukung menyusui dan menganjurkan ibu menghubungi mereka setelah pulang dari rumah sakit atau klinik.
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan