Aktivitas Rileks bagi Ibu Menyusui
Anissa Aryati | 4 Agustus 2020
Berhasil atau tidaknya proses menyusui dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya adalah kondisi psikologis ibu. Apabila ibu dalam kondisi rileks saat menyusui maka kegiatan pemberian ASI pun dapat berjalan lancar dan bayi bisa menyusu. Sebaliknya apabila kondisi psikologis ibu kurang nyaman proses keluarnya ASI juga ikut terhambat. Dalam proses menyusui pada dasarnya ibu tak hanya bertanggung jawab pada pemenuhan hak anak dalam memperoleh ASI tetapi juga memperhatikan kebutuhan psikologis ibu agar tetap rileks.
Faktor yang berpengaruh
Kegiatan menyusui dipengaruhi oleh faktor hormonal ibu. Saat bayi menyusu atau saat mengisap payudara ibu maka akan merangsang saraf yang banyak berada di daerah areola ibu (bagian berwarna gelap pada ujung payudara ibu atau di sekeliling puting). Rangsangan tersebut selanjutnya akan diteruskan ke otak ibu untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin yang masuk ke aliran darah dan menimbulkan refleks prolaktin dan refleks oksitosin.
Hormon prolaktin berperan dalam produksi ASI dan hormon oksitosin memengaruhi kontraksi otot-otot di saluran keluar ASI. Air susu ibu yang sudah diproduksi dapat terhambat apabila kontraksi otot pada saluran ASI tidak berfungsi dengan baik. Apa saja penyebab ASI tidak lancar keluar?
- Ibu mengalami kelelahan, karena tidak ada yang membantu mengurus bayi
- Lecet atau luka pada puting payudara karena posisi perlekatan yang tidak tepat
- Ibu cemas memikirkan pekerjaan yang akan dilakukan pasca cuti melahirkan
- Perbedaan pendapat dengan suami atau orang sekitar ibu yang menguras emosi dan pikiran.
3 Aktivitas yang harus dicoba
Agar fungsi kontraksi otot pada saluran ASI bisa berjalan dengan baik dan aktivitas menyusui berlangsung lancar maka, ibu butuh rileks.
Tiga aktivitas rileks bagi ibu menyusui yang bisa dicoba tanpa harus keluar rumah atau meninggalkan bayinya.
1. Mandi air hangat
Dengan mandi air hangat ibu akan merasa nyaman dan segar dan kegiatan ini dapat mempengaruhi refleks oksitosin serta melancarkan dan menguatkan kontraksi otot-otot saluran ASI yang akan mengeluarkan ASI yang sudah diproduksi.
Mandi setidaknya dilakukan minimal dua kali sehari pada waktu pagi dan sore hari atau bisa juga bila ibu merasa kegerahan pada siang hari. Mandi di malam hari tentunya tidak dianjurkan karena berisiko membuat si ibu kedinginan dan bisa menyebabkannya sakit.
2. Mendengarkan musik
Musik bisa memengaruhi suasana hati seseorang. Suasana tenang, gembira bisa mengeliminir rasa lelah mengurus bayi selama seharian. Disarankan untuk memilih musik dengan irama yang lembut. Ibu bisa mengambil waktu 30 menit untuk mendengarkan musik, atau tergantung kebutuhan.
Pada prinsipnya aktivitas rileks bagi ibu menyusui seperti halnya mendengarkan musik memberi rasa nyaman dan gembira dan membuat hormon oksitosin membantu kontraksi otot saluran ASI.
3. Pijatan lembut suami
Pijatan suami bisa membantu melancarkan kegiatan menyusui. Dengan mendapat pijatan akan melemaskan otot-otot tubuh ibu yang kaku sehingga ibu merasa lebih rileks, merasa diperhatikan dan disayangi. Akibatnya, refleks oksitosin bisa berfungai optimal dalam mengatur kerja kontraksi otot-otot saluran ASI.
Konsultan: dr. Jeane Roos Tikoalu, SpA, IBCLC