Permasalahan Menyusui pada Ibu Pemula
Anissa Aryati | 4 Agustus 2020
Air susu ibu merupakan makanan pertama yang dikonsumsi seorang bayi ketika hadir untuk pertama kalinya di dunia. Sebagai makanan utama, ASI memberi beragam manfaat yang luar biasa tak hanya untuk tumbuh kembang dan kecerdasan bayi, ASI juga memberi manfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan bayi beserta ibu yang menyusuinya. Bila pada bayi yang mendapatkan ASI beberapa risiko penyakit berbahaya seperti pnemonia, diabetes, penyakit jantung dan lainnya bisa dihindarkan. Sedangkan pada ibu menyusui tingkat risiko penyakit berbahaya seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker indung telur, dan lainnya bisa diminimalisir.
Memberi ASI pada bayi
Dalam pemberian ASI tak perlu ada aturan atau penjadwalan kapan bayi bisa memperoleh ASI. Tiga hal penting dalam pemberian ASI pada bayi:
- Berikan ASI sesegera mungkin setelah bayi lahir
- Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan
- Berikan ASI saat bayi mulai gelisah dan lapar agar bayi tidak rewel
Kendala saat menyusui
Dalam proses pemberian ASI tidak jarang pada sebagian ibu kerap mengalami kendala meskipun ASI sudah keluar. Permasalahan biasanya terjadi karena ibu belum memahami dan berpengalaman dalam menyusui. Misalnya saja posisi menyusui serta perlekatan mulut bayi dan puting yang tidak tepat sehingga bayi kesulitan untuk menyusu. Padahal kedua faktor tersebut menentukan kesuksesan seorang ibu dalam menyusui.
Kapan perlu bantuan ?
Permasalahan menyusui pada ibu pemula terkadang membuat ibu merasa frustasi terlebih ketika lingkungan keluarga kurang mendukung dan tidak memberikan solusi. Ibu yang mengalami kesulitan menyusui terkadang mengambil jalan pintas, misalnya dengan memberikan susu formula karena khawatir bayi kelaparan dan rewel. Sebaiknya ibu jangan buru-buru mengambil tindakan ini. Ini saatnya ibu membutuhkan konselor ASI.
Apa itu konselor ASI? Dimana menemuinya? Konselor ASI adalah seseorang yang bisa memberikan konseling bagaimana cara menyusui yang baik. Pada prinsipnya semua orang termasuk perawat, bidan, tenaga medis ataupun ibu-ibu yang sukses dalam memberikan ASI pada bayinya bisa menjadi seorang konselor ASI. Tidak ada spesifikasi khusus yang harus dimiliki oleh seorang konselor ASI selain pengalaman sukses dalam menyusui dan telah mengikuti pelatihan manajemen laktasi agar bisa memberikan konseling kepada yang membutuhkan bimbingan menyusui.
Di hampir setiap rumah sakit khususnya rumah sakit yang menangani persalinan biasanya sudah menyediakan jasa tenaga konselor ASI untuk membantu para ibu yang kesulitan dalam menyusui. Bantuan lain juga bisa diperoleh melalui organisasi seperti halnya Assosiasi Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI) ataupun Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) yang dapat membantu mengatasi permasalahan menyusui pada ibu pemula dengan memberikan bimbingan dan pelatihan laktasi.
Konsultan:
- Dr. Jeanne Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC
- Dr. Utami Roesli, Sp.A, MBA, IBCLC, CIMI