KESEHATAN ANAK

Anak Cedera Saat Berolahraga

Anak cedera saat berolahraga adalah penyebab kedua terbanyak dari kasus anak-anak yang diantar ke IGD. Orangtua dan pelatih perlu melakukan tindakan pencegahan agar hal ini tak sering terjadi.

Desi Hariana | 18 Februari 2020

Salah satu hal yang dikhawatirkan oleh orangtua dan pelatih adalah anak cedera saat berolahraga. Tidak hanya kemungkinan anak harus mengalami rawat inap, tapi juga kehilangan beberapa hari tidak masuk sekolah dan dikhawatirkan ‘ketinggalan pelajaran’. Anak cedera saat berolahraga perlu diantisipasi sehingga kemungkinan terjadinya pun menjadi lebih rendah.

Jenis-jenis cedera

Anak cedera saat berolahraga dapat dibagi menjadi tiga kategori:

1. Cedera akut

Cedera yang terjadi tiba-tiba ini merupakan jenis yang paling sering terjadi. Bagi anak-anak yang lebih kecil, umumnya cedera yang mereka alami adalah memar, terkilir, atau benjol di kepala. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, karena berat badan mereka juga sudah hampir sama dengan orang dewasa, cederanya bisa bervariasi dari yang ringan hingga berat seperti sobek otot, tulang patah, atau bahkan gegar otak.

2. Cedera akibat overuse 

Cedera ini diakibatkan penggunaan otot dan persendian yang terus menerus, umumnya karena melakukan olahraga yang sama selama dalam waktu lama. Misalnya rasa sakit dia bagian lutut atau pergelangan kaki karena mengikuti olahraga lari, sakit di bagian bahu karena mengikuti renang, atau di pergelangan tangan/siku karena sering bermain badminton.

3. Cedera akibat cedera yang belum sembuh (reinjuries)

Anak-anak yang kompetitif umumnya tak ingin melewatkan kesempatan untuk mengikuti suatu kejuaraan atau kompetisi karena ia cedera. Itu sebabnya anak yang pernah cedera saat berolahraga sering mengatakan sudah siap untuk berolahraga lagi walaupun cederanya belum sembuh benar. Hal ini sebenarnya dapat menyebabkan cedera yang lebih parah dari cedera awal.  

Cara mengatasi anak cedera saat berolahraga

Tergantung dari ringan dan beratnya cedera yang terjadi. Ketika anak cedera saat berolahraga, lakukan langkah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan visual

Periksa seluruh tubuhnya, apakah ada luka yang terbuka (tergores, sobekan), memar, benjol, area yang sangat sakit saat disentuh, dan lain sebagainya.

2. Metode R.I.C.E.

Ketika cedera baru saja terjadi, Anda dapat melakukan metode R.I.C.E sebagai langkah pertolongan pertama, yaitu:

R (Rest)/Istirahat: Mengistirahatkan area yang cedera.

I (Ice)/Kompres es: Mengompres bagian yang cedera selama 15-20 menit lalu ulangi.

C (Compression)/Tekanan: Melakukan pembebatan ringan pada area yang cedera dapat membantu pembengkakan.

E (Elevation)/Pengangkatan: Angkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung.

3. Waspada gegar otak

Jika anak cedera saat berolahraga dan terjadi benturan di kepala, segera lakukan pengecekan kesadaran. Tanyakan apakah ia merasa pusing atau ingin muntah, lalu tanyakan juga siapa namanya dan hal yang umum diketahui seperti lokasi saat itu atau hari apa. Segera bawa anak ke IGD jika ditemukan tanda-tanda yang mengkhawatirkan, atau jika anak sampai pingsan.

Referensi:

  • https://www.webmd.com/children/features/kids-sports-injuries#1 
  • https://kidshealth.org/en/parents/sports-safety.html
  • https://www.nationwidechildrens.org/specialties/sports-medicine/sports-medicine-articles/kids-sports-injuries-the-numbers-are-impressive
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan