Antibiotik Bukan Solusi Cepat Sembuh
Anissa Aryati | Redaksi Anakku | 17 Februari 2020
Anak-anak memang mudah terserang batuk pilek. Kadang disertai dengan dahak yang berwarna hijau kekuningan, kental, dan menyumbat pernapasan anak. Dalam kondisi ini sering kali orang tua merasa sudah saatnya anak membutuhkan antibiotik. Tidak demikian dengan dokter, pemberian antibiotik harus tepat dan tidak boleh sembarangan.
Tak semua penyakit butuh antibiotik
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Sementara penyakit yang tergolong penyakit infeksi virus seperti batuk pilek (selesma), influenza, dan diare tidak membutuhkan antibiotik. Penyakit infeksi virus umumnya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Yang dibutuhkan adalah stamina anak dipantau agar tetap baik. Penggunaan antibiotik yang sembarangan justru dapat meningkatkan risiko resisten antibiotik.
Resisten antibiotik masalah serius
Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk melawan infeksi bakteri .
Antibiotik bekerja dengan cara ‘melumpuhkan’ bakteri dan mempersulit perkembang biakan bakteri. Saat antibiotik dikonsumsi beberapa bakteri akan mati dan sisanya bertahan lantas berkembang biak dengan membelah diri. Penggunaan antibiotik berulang akan menimbulkan resistensi.
Penggunaan antibiotik yang tak sesuai dan over dosis dapat menimbulkan resistensi antibiotik. Jika sudah demikian, ketika mengalami penyakit infeksi bakteri yang cukup berat seperti pneumonia, TBC, gonorrhea, salmonellosis dan keracunan obat akan sulit diobati dengan antibiotik karena sudah kebal. Resistensi antibiotic disebut juga resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR).
Catatan pentingnya adalah, bijak menggunakan antibiotik. Jangan menganggap bahwa antibiotik adalah obat ‘dewa’ yang dapat menyembuhkan penyakit.
Konsultan : dr. Purnawati Sujud Sp.A(K) (Seminar Resistensi Antibiotik, 14 November 2019)
