KESEHATAN ANAK

Anak Kurus Lebih Berbahaya daripada Gemuk

Selama ini yang lebih banyak disorot adalah bahaya di balik anak obesitas, tapi jangan salah, ternyata anak kurus lebih berbahaya daripada anak gemuk.

Dyah Soekasto | 22 Desember 2020

Peneliti dari St. Michael Hospital, Toronto, Kanada, dr. Joel Ray dalam  Journal of Epidemiology and Public Health edisi 28 Maret 2020 menyampaikan fakta bahwa mereka yang memiliki berat badan kurang (BMI 18,5 atau kurang) menghadapi risiko kematian 1,8 kali lebih besar dibanding mereka dengan BMI normal (BMI 18,5 - 25,9).

Sebaliknya, penderita obesitas (BMI 30 - 34,9) menghadapi risiko kematian 1,2 lebih besar. Sedangkan mereka yang sangat gemuk (dBMI 35 atau lebih) menghadapi risiko kematian 1,3 kali lebih besar. Penelitian tersebut berlaku bagi semua usia, tak terkecuali anak. Itu sebabnya anak kurus lebih berbahaya daripada anak gemuk.

Waspadai kurus karena malnutrisi

Ada beberapa faktor penyebab anak kurus, salah satunya faktor yang paling sering ditemukan adalah menderita malnutrisi. Malnutrisi selain memicu gangguan pertumbuhan anak, jika dibiarkan bisa menurunkan kemampuan belajar, sulit berkonsentrasi, dan mudah terserang penyakit akibat sistem imunitas tidak optimal. 

Malnutrisi atau kekurangan gizi adalah masalah gizi yang umum ditemukan di seluruh dunia. Badan kesehatan duniua, WHO, memperkirakan sekitar 181,9 juta atau 32 persen anak yang tinggal di negara berkembang mengalami malnutrisi, dan sekitar 5 juta kematian anak di bawah usia 5 tahun disebabkan oleh malnutrisi.

Beberapa faktor lainnya

Banyak faktor penyebab anak mengalami berat badan kurang (underweight), antara lain;

  • faktor genetik
  • kurang asupan gizi, meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral
  • kondisi medis tertentu, seperti adanya infeksi, masalah pada usus, jantung, hormon, paru-paru, dan hati
  • anak mengalami kesulitan menyerap nutrisi (fibrosis kistik). Penyakit ini menyerang pankreas, yang bertugas memproduksi enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan.

Tanda berat badan kurang

Selain melihat berat badan anak yang tidak naik-naik, ada tanda-tanda lainnya yang bisa diperhatikan orang tua;

  • tulang rusuk terlihat jelas saat Anda memandikannya
  • ukuran pakaian tidak bertambah setelah beberapa bulan
  • anak sering sakit.

Jika Si Kecil ternyata sehat walaupun kurus, beberapa tandanya adalah;

  • popok basah yang teratur (setidaknya empat atau lima kali ganti dalam sehari)
  • popok kotoran yang konsisten
  • ekspresi anak ceria.

Parameter lain anak sehat adalah memperhatikan keterampilan yang ditunjukkan anak, misalnya ekspresi wajah tersenyum, mampu mengangkat kepala, berguling, dan menahan beban di kaki mereka. Ini semua membantu menunjukkan bahwa bayi berkembang dengan baik.

Gagal tumbuh

Kemungkinan lain yang membuat anak jadi kurus adalah gagal tumbuh (growth faltering). Menurut American Academy of Family Physicians, diagnosis ini biasanya diberikan ketika berat badan anak turun di bawah persentil ke-5 pada grafik pertumbuhan standar. Dalam banyak kasus, hal ini berkaitan dengan pemberian ASI atau sufor yang buruk.

Pada beberapa kasus, gagal tumbuh atau pertumbuhan anak yang buruk juga dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi tertentu, misalnya bayi dengan sindrom Down, kelainan jantung, fibrosis kistik, cerebral palsy, gangguan pencernaan seperti refluks gastroesofagus atau penyakit celiac.

Intervensi segera

Jika mendapati anak dengan kondisi kurus atau di bawah garis pertumbuhan normal, perlu dilakukan intervensi pemberian makan yang baik, guna mengembalikan berat badan bayi ke persentil normal. Atau segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mengamati pertumbuhan bayi dari waktu ke waktu.

Jika bayi masih menyusui, sebaiknya bayi lebih sering disusui. Jika sudah mengonsumsi makanan padat, disarankan pilihan penambah berat badan seperti makanan yang lebih bervariasi, memilih makanan berkalori tinggi, lebih banyak nutrisi, dan membuat waktu makan menjadi pengalaman yang menggugah selera dan menyenangkan.

Anak kurus lebih berbahaya daripada anak gemuk. Namun jangan juga tergesa-gesa mengatakan bahwa buah hati Anda terlalu kurus. Selama mereka memenuhi tonggak perkembangan, ekspresif, aktif, dan makan dengan baik, Anda tidak perlu khawatir.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan