Anak Mengalami Ketertinggalan di Sekolah
Desi Hariana | 7 Desember 2023
Alasan seorang anak mengalami keteringgalan di sekolah dapat sangat beragam, mulai dari masalah sosial, akademik, hingga gangguan fisik. Bahkan bisa saja masalahnya tidak ditemukan di sekolah, melainkan di rumah, misalnya anak mengalami trauma akibat perpisahan orangtua, kecemasan, depresi, dan lainnya.
Apa saja tanda bahwa anak mengalami ketertinggalan di sekolah?
Orangtua perlu mewaspadai hal-hal berikut ini:
1. Menolak untuk membahas segala hal yang berhubungan dengan sekolah
Anak menolak ketika ia ditanya mengenai apa yang terjadi di sekolah atau apa yang baru dipelajarinya di kelas. Padahal, Anda tahu bahwa biasanya ia senang bercerita tentang hari-harinya di sekolah. Bisa jadi anak hanya sedang merasa lelah atau ingin menyendiri saja. Tetap hargai keinginan anak, namun tetap mencari tahu apa yang dialami anak di sekolah di lain waktu.
2. Perubahan perilaku terhadap sekolah
Biasanya anak begitu bersemangat untuk melakukan aktivitas di sekolah, atau bertemu teman-temannya, namun ia tiba-tiba mengalami lonjakan emosi saat hendak berangkat ke sekolah. Anak yang lebih introver bahkan lebih senang mengurung diri setelah pulang sekolah dan tidak mau diganggu.
3. Gangguan fisik yang bersifat psikosomatis
Anak yang mengalami ketertinggalan di sekolah biasanya mengalami juga kecemasan atau gangguan fisik yang bersifat psikosomatis (dipengaruhi oleh kondisi psikologis), misalnya sakit perut, sakit kepala, kesulitan tidur, bahkan tidak nafsu makan.
4. Nilai-nilai anak menurun
Guru memberikan laporan bahwa nilai-nilai anak menurun secara siginifikan, sikapnya di kelas pun seakan tidak tertarik pada pelajaran, atau bahkan tidak meresepons dengan baik saat guru sedang mengajar di kelas. Perlu ada diskusi antara orangtua dan guru untuk saling memberikan masukan tentang bagaimana cara memotivasi anak dan memperbaiki kemampuan akademiknya.
5. Perilaku buruk dan melawan aturan di sekolah
Perilaku buruk yang diperlihatkan anak umumnya merupakan cara anak untuk mendapat perhatian, atau mengungkapkan rasa tak nyaman yang ia rasakan. Salah satunya ketika ia mengalami ketertinggalan di sekolah, anak mungkin saja berprilaku buruk di sekolah seperti senang mengganggu teman, berkelahi, atau sering bolos.
Cara mengatasi anak yang mengalami ketertinggalan di sekolah
1. Menjadi pendengar yang baik
Luangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah anak dan tantangan apa yang menurut mereka sulit untuk dihadapi. Pastikan mereka tahu bahwa semua orang bisa saja mengalami sesuatu yang sulit untuk dihadapi, namun pada akhirnya bisa dilewati dengan baik, dan Anda akan selalu mendukungnya.
2. Mencari jalan keluar yang praktis
Tentunya Anda perlu bekerjasama dengan guru anak di sekolah untuk menemukan cara terbaik bagi anak agar ia bisa mengejar ketertinggalannya atau menemukan zona yang nyaman untuk belajar.
3. Meminta bantuan ahli
Jika Ayah dan Ibu mencurigai bahwa ketertinggalan anak di sekolah ini merupakan akibat dari gangguan belajar atau perkembangan anak, sebaiknya perlu dilakukan evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh oleh para ahli.
Hal lain yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah untuk mengatasi rasa cemas yang dirasakan oleh diri sendiri. Perasaan cemas yang dirasakan oleh orangtua dapat ‘menular’ juga pada anak. Tujuan utamanya adalah membuat anak nyaman dan menikmati proses belajar yang ia lakukan di sekolah, bukan pada nilai-nilai yang luar biasa atau prestasi yang dapat diraihnya.
Referensi: