ANAKKU SPESIAL

Mengajarkan Konsep Waktu pada Anak ASD

Konsep mengenai waktu perlu dimiliki oleh anak autistik karena mempengaruhi kemampuannya dalam bersosialisasi. Berikut adalah cara mengajarkan konsep waktu pada anak ASD.

Desi Hariana | 18 Desember 2023

Pemahaman waktu sangat dipengaruhi oleh memori kerja, kemampuan multitasking, dan perencanaan, area dimana anak dengan ASD (autism deficit disorder) justru lemah. Kurangnya atensi pada anak autistik juga dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap waktu. Kesulitan anak autistik dalam memahami konsep waktu ini turut mempengaruhi kemampuan mereka dalam berkomunikasi.

Mengapa memahami konsep waktu itu penting bagi anak autistik?

Tujuan dari pendidikan bagi anak autistik adalah agar mereka dapat mendiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Manajemen waktu adalah salah satu keterampilan penting yang perlu ia kuasai karena aktivitas sehari-hari juga sangat bergantung pada kemampuan ini. Misalnya kapan ia makan, mandi, pergi ke sekolah, mengerjakan tugas, serta mana yang perlu diprioritaskan.

Ada banyak cara untuk mengajarkan konsep waktu pada anak dengan autistik, berikut adalah beberapa diantaranya:

1. Menggunakan tabel aktivitas

Kenalkan konsep waktu secara bertahap menggunakan tabel. Misalnya tahap pertama adalah agar anak memahami konsep siang dan malam, gunakan tabel aktivitas untuk menuliskan apa saja yang dilakukan di siang hari, dan di malam hari. Langkah selanjutnya adalah mengajarkan anak autistik untuk memahami konsep pagi, siang, sore, dan malam, lanjutkan juga dengan tabel aktivitasnya.

2. Mencatat waktu

Sering kali anak autistik kesulitan dalam memperkirakan berapa lama suatu aktivitas berjalan. Minta ia mencatatnya di sebuah kertas, misalnya ia memperkirakan perjalanan ke sekolah menghabiskan waktu setengah jam, padahal pada  kenyataannya bisa sampai satu jam jam. Kebiasaan mencatat waktu ‘real’ ini, melatih anak memperkirakan durasi waktu dengan tepat di kemudian hari.

3. Memanfaatkan jadwal visual

Memberikan ilustrasi visual tentang aktivitas yang akan dilakukan berikut waktu pelaksanaannya pada sebuah papan atau karton yang dipasang di dinding, akan sangat membantu anak dengan ASD untuk memahami konsep waktu.

4. Keranjang ‘sudah dikerjakan’

Anak dapat terbantu dengan alat bantu ini, yaitu notes yang berisi tulisan pekerjaan yang harus dilakukan sehari-hari, seperti mengerjakan pekerjaan rumah, membereskan mainan, makan, mandi, belajar, dan lain sebagainya, serta sebuah keranjang dengan tulisan ‘sudah dikerjakan. Hal ini memotivasi anak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

5. Mengajarkan membaca jam

Anak dengan ASD perlu memahami bahwa waktu adalah sebuah konsep yang akan selalu bergerak secara konstan sepanjang hidupnya. Salah satu caranya adalah dengan mengajarkan kemampuan untuk membaca jam, dimulai dari jam digital atau yang bertulisakan angka saja, lalu dilanjutkan dengan jam analog yang juga menggunakan jarum jam.

Tidak hanya memberikan pemahaman mengenai jam berapa yang ditunjukkan, tapi juga bagaimana membacanya dengan benar. Misalnya, jam menunjukkan 9.30, anak bisa diajarkan untuk membanya sebagai ‘jam setengah sepuluh’. Pertama-tama ajarkan dalam sistem AM dan PM, lalu jika anak sudah mahir, baru ajarkan sistem 24 jam, karena masih banyak juga yang menggunakan sistem ini.

6. Mengajarkan anak membaca kalender

Ia perlu tahu urutan bulan, tanggal-tanggal, hari-hari dalam seminggu, serta tanggal-tanggal penting seperti hari ulang tahunnya, hari kemerdekaan, minggu sekolah, minggu libur, dan lain sebagainya. Selain itu, kita juga bisa mengajarkan konsep sebelum, setelah, kemarin, besok, minggu depan, tahun depan, dahulu, kapan-kapan, yang baginya mungkin sangat abstrak. Kita dapat mengajarkan menggunakan alat bantu gambar atau buku cerita.

Tidak semua anak dengan ASD bisa diajari konsep waktu secara mendetail, ada yang hanya memahami apa yang akan dilakukan dalam satu hari, bahkan ia tak tahu hari apa saat itu. Namun ada juga anak autistik yang malah terobsesi dengan konsep waktu dan apa yang harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Kita perlu menyikapinya dengan tenang dan sesuaikan apa yang kita ajarkan dengan kemampuan setiap anak.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan