Anak Rentan Sakit
Anissa Aryati | 18 Juni 2020
Anak sering sakit-sakitan? Sebentar-sebentar sakit dan harus dibawa ke dokter. Ada saja yang dikeluhkan dan keluhannya tak sama dari waktu ke waktu. Ketika ada temannya sakit ia pun tak jarang tertular. Orangtua kadang bertanya-tanya apa kurangnya anak sehingga mereka begitu rentannya terhadap serangan penyakit.
Pencetus anak rentan sakit
Anak rentan sakit sudah pasti membuat orangtua kalang kabut. Tak hanya harus menyediakan kocek lebih untuk biaya pengobatan, orangtua juga harus mempersiapkan energi ekstra untuk bolak-balik ke rumah sakit. Belum lagi kalau anak terpaksa harus menjalani rawat inap, tugas orangtua pun akan semakin bertambah. Menghadapi anak sakit konsekuensi yang harus diterima orangtua adalah kurang istirahat. Yuk, kita telusuri mengapa anak rentan sakit.
- Kekebalan Tubuh
Kekebalan tubuh adalah daya tahan atau imunitas yang dimiliki anak yang berperan dalam menjaga kesehatan saat masuknya kuman ke dalam tubuh anak yang pada akhirnya menimbulkan penyakit. Dalam hal ini ada 2 jenis kekebalan tubuh yang tidak spesifik dan yang spesifik. Kekebalan tubuh yang tidak spesifik dipengaruhi beberapa hal kulit, selaput lendir, enzim, keasaman lambung, gerakan usus, penelanan kuman/zat asing oleh sel darah putih, zat komplement dan kuman normal. Sedangkan kekebalan tubuh yang spesifik berupa antibodi dan sel yang berperan pada pertahanan tubuh seperti sel limfosit, sel fagosit (sel penghancur jasad renik/mikroba), sel basofil dan lainnya.
- Faktor nutrisi
Mencakup kelengkapan nutrisi dan vitamin penting dalam diet yang bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh anak. Dalam hal ini ada beberapa nutrisi yang diperlukan termasuk protein, vitamin A, B, C,D, E,K, zat besi, tembaga dan magnesium. Vitamin A, D, E dan K adalah vitamin yg larut dalam lemak. Dalam ini hal ini ke 4 vitamin bersama B Karoten berfungsi melindungi sel fagositik (sel pembunuh bakteri). Vitamin C memberi pertahanan terhadap infeksi kuman.
- Imunisasi
Imunisasi merupakan cara melindungi tubuh anak dari berbagai penyakit dengan memasukkan vaksin yang membentuk kekebalan tubuh. Dalam hal ini ada beberapa imunisasi yang disarankan untuk anak yang mudah sakit diantaranya campak, pneumonia dan influenza yang berguna untuk memperkuat imunitas tubuh dan mencegah kerusakan epitel saluran nafas.
- Gangguan kekebalan tubuh
Sakit memang tak menyenangkan baik siapapun tak terkecuali bagi anak yang mengalami maupun orangtua yang terimbas. Anak tentu merasa jemu baru bisa bermain tiba-tiba harus dibatasi gerak fisiknya dengan lebih banyak beristirahat. Demikian pula orangtua yang harus selalu bersiaga untuk merawatnya.
Anak rentan sakit bisa jadi karena adanya beberapa gangguan yang menyerang kekebalan tubuh mereka seperti gangguan kekebalan tubuh primer yang merupakan bawaan sejak lahir dan penyebabnya sulit diketahui. Gangguan kekebalan tubuh yang lain yang kemungkinan bisa menyerang anak adalah lebih bersifat sekunder karena disebabkan adanya penyakit semisal kanker, infeksi virus, campak, infeksi berat dan masalah gizi.
Penanganan masalah kekebalan tubuh
Dalam menangani anak rentan sakit dengan masalah kekebalan tubuh dokter biasanya akan menyarankan beberapa hal pada orangtua untuk diterapkan pada anak. Salah satunya adalah menyarankan isolasi sementara untuk anak agar tidak tertular dengan orang-orang yang sakit yang berada di sekitarnya. Selain itu ada terapi obat yang perlu dijalani anak untuk meningkatkan imunitas mereka
- Pemberian gamaglobulin (antibody) pada anak yang mengalami kekurangan antibodi.
- Pemberian obat untuk memperbaiki kekebalan tubuh
- Pengobatan penyakit penyebab
- Perbaikan gizi anak
Anak rentan sakit atau tidak pada umumnya dipengaruhi banyak hal termasuk kekebalan tubuh yang mereka miliki. Apabila orangtua dapat mengenali pencetus dan gangguan kekebalan serta patuh mengikuti saran dokter maka niscaya kekebalan tubuh anak dapat meningkat dan anak pun menjadi jarang sakit.
Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K)
Zoom Webinar ‘Jaga Daya Tahan Tubuh Si Kecil yang Alergi Saat Covid 19’
1 Mei 2020