Anak Sakit Cacar Air Tak Boleh Mandi
Anissa Aryati | 23 September 2019
Sebenarnya penyakit cacar air mudah dikenali dari munculnya ruam-ruam di area punggung, tangan, perut serta bagian tubuh lainnya. Biasanya dari tanda-tanda tersebut ibu sudah bisa menduga anak mengalami cacar air. Tetapi untuk lebih akuratnya ibu bisa mengajak anak ke dokter untuk melakukan tes darah atau kultur sampel lesi.
Lalu, apakah benar bahwa anak yang sedang mengalami cacar air tak boleh dimandikan?
Faktanya
Cacar air pada anak tidak memerlukan perawatan medis khusus. Dokter biasanya hanya memberikan resep berupa antihistamin untuk mengurangi rasa gatal. Rasa gatal sendiri berasal dari ruam cacar air yang akan semakin terasa gatalnya apabila vesikel (cairan) pecah. Kalau sudah begitu, anak tidak tahan dan maunya mandi.
Orang zaman dulu melarang anak cacar air untuk mandi karena takut semakin memperparah keadaan apabila bintik-bintik cacar air pecah dan tergesek sabun. Hal yang biasa dilakukan untuk menggantikan mandi adalah menyeka badan anak yang sedang sakit dengan handuk basah.
Namun seiring perjalanan waktu, hal tersebut ternyata hanya mitos belaka. Menurut para ahli medis, menjaga kebersihan kulit dan anggota tubuh lainnya tetap harus dilakukan sekalipun anak sedang dalam kondisi cacar air. Anak tetap diperbolehkan mandi, baik dengan air hangat ataupun dingin karena hal ini dapat membantu meringankan rasa gatalnya.
Mandi boleh dilakukan sesering yang anak mau, sekitar 20-30 menit. Ketika mandi baiknya tak menggunakan sabun atau pakai sabun ringan untuk kulit sensitif yang direkomendasikan untuk bayi.
Alternatif lainnya, anak disarankan untuk berendam di bathtub dengan air yang telah ditambahkan segenggam oatmeal. Oatmeal dapat membantu proses pengeringan luka bekas vesikel yang pecah. Setelah berendam, bilas badan anak dengan air bersih dan keringkan dengan cara menepuk-nepuk dengan handuk. Ingat, pisahkan piranti mandi anak karena cacar air dapat menular melalui cairan vesikel yang pecah.
Referensi: