MITOS & FAKTA

Bayi Prematur dan Kecerdasan

Anak lahir sebelum cukup bulan alias prematur memiliki beberapa organ yang belum matang perkembangannya. Benarkah salah satunya berimbas pada kecerdasan anak di kemudian hari?

 

Anissa Aryati | 23 September 2019

 

Ibu hamil pasti berharap bisa melahirkan bayi yang sehat di waktu yang sudah diprediksi. Tapi nyatanya, tak semua harapan tersebut dapat terwujud. Beberapa ibu sudah lebih dulu melahirkan meski usia kehamilannya belum mencapai 37 minggu. Kelahiran yang lebih dini dari yang diperkirakan dokter sering kali menimbulkan pertanyaan menyangkut kecerdasan Si Kecil kelak.

Fakta: Anak lahir prematur bisa secerdas anak lainnya

Dalam sebuah studi telah diteliti mengenai efek jangka panjang dari prematuritas pada kemampuan kognitif tingkat tinggi seperti memori dan konsentrasi. Para peneliti menemukan bahwa ketika diuji di awal masa dewasa, orang yang dilahirkan prematur dengan berat lahir kurang dari normal memiliki skor IQ rata-rata 8,4 poin lebih rendah daripada mereka yang dilahirkan tepat waktu.

Sementara dalam jurnal Neuroimage, Dr. Chiara Nosarti, dari Institute of Psychiatry, Psychology, and Neuroscience di King's College, London, bersama rekannya menemukan bahwa bayi prematur lahir saat otak tengah dalam proses perkembangan sepenuhnya. Karena itu, bayi prematur yang lahir di bawah 37 minggu masa kehamilan, memiliki risiko lebih besar mengalami kelainan perkembangan, termasuk gangguan dalam hal belajar, bahasa, maupun perilaku.

Namun penelitian yang lebih baru memberikan angin segar bagi orangtua yang memiliki bayi prematur. Menurut penelitian tersebut, bayi prematur tidak tertinggal dari bayi yang lahir pada umumnya. Bayi prematur hanya perlu penyesuaian usia. Cara menyesuaikan usia bayi prematur adalah dengan melebihkan 1 bulan dari hari kelahiran bayi yang sebenarnya. Sebagai contoh, bayi yang lahir kurang dari 37 minggu di tanggal 1 Januari dianggap sebagai bayi yang baru lahir pada tanggal 1 Februari. Ini berarti bahwa pada tanggal 1 Maret, bayi tersebut dianggap baru berusia 1 bulan.

Namun banyak penelitian membuktikan bahwa tidak ada korelasi antara prematuritas dengan kecerdasan seorang anak. Kata kuncinya adalah nutrisi dan stimulasi. Sepanjang anak mendapatkan nutrisi yang baik dan stimulasi dini maka ia akan tumbuh secara optimal.  

 

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan