Anak Sering Mengalami Muntah
Desi Hariana | 20 Februari 2024
Muntah pada bayi umumnya tak perlu dikhawatirkan, karena pencernaan anak juga masih beradaptasi dengan susu atau makanan yang dikonsumsinya. Anak-anak juga umumnya muntah karena hal-hal yang bersifat ringan, seperti gangguan keseimbangan atau terlalu banyak bergerak. Kebanyakan anak hanya sesekali mengalami muntah dan biasanya sembuh dengan sendirinya.
Kita perlu mengetahui penyebab muntah dan gejala yang perlu diwaspadai, terutama jika anak sering mengalami muntah. Sering muntah dapat menyebabkan anak mengalami dehidrasi.
Penyebab anak muntah
Apa saja penyebab muntah yang sering terjadi pada anak? Berikut adalah beberapa diantaranya:
- gastroenteritis (flu perut), infeksi yang terjadi di perut atau usus halus.
- keracunan makanan
- alergi makanan
- sakit akibat guncangan (misalnya di dalam mobil)
- sakit kepala/migrain
- GERD (gastroesophageal reflux)
- reaksi terlalu banyak obat (kodein, eritromisin, obat asma, mineral besi, asetaminofen atua ibuprofen, adalah beberapa obat yang dapat mengakibatkan muntah pada anak)
- stres
- penyumbatan usus halus, atau pyloric stenosis pada bayi
- masalah lain pada organ yang ada di perut, seperti batu ginjal, pankreatitis dan radang usus buntu
- tekanan pada otak akibat cidera atau gejala meningitis atau tumor otak
- infeksi telinga.
Gejala muntah yang perlu diwaspadai
Anak mungkin mengalami muntah yang serius sehingga harus segera ditangani oleh dokter, beberapa tanda muntah yang sudah masuk kedaruratan, adalah:
- ada darah pada muntahan anak atau pada urinnya
- kebingungan dan lemas
- sakit kepala dan/atau kaku leher
- sakit perut yang intens
- sakit kala berkemih
- muntahan dengan tekanan yang kuat
- detak jantung cepat, begitu pula dengan napas anak
- ada demam
- muntah ketika pola makan normal.
Cara mengetahui penyebab muntah dan pengobatannya
Saat dokter memeriksa Si Kecil, umumnya ia sudah bisa mengetahui apakah anak mengalami flu perut atau gastroenteritis hanya dengan mendengarkan gejalanya saja. Sering kali tidak dibutuhkan pemeriksaan lanjutan. Umumnya muntah karena flu perut dapat hilang dengan sendirinya kurang lebih dalam waktu 24 jam.
Namun apabila dokter mengetahui bahwa muntah yang dialami anak cukup kuat tekanannya, bahkan sering terjadi, maka dokter dapat meminta untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti tes urin, tes darah, dan tes lainnya untuk memastikan anak tidak dehidrasi, sekaligus untuk mengetahui penyebab anak muntah.
Waspadalah gejala dehidrasi seperti:
- anak jarang minum
- jarang berkemih
- menangis tanpa air mata
- bibir kering atau mengelupas
- mengeluh pusing
- anak lemas atau terlihat mengantuk.
Pengobatan muntah pada anak tentunya akan disesuaikan dengan penyebabnya. Anak dapat diberi obat mual atau anti muntah, dan diberi larutan elektrolit untuk mengembalikan ion-ion dalam tubuh yang terbuang ketika anak muntah.
Hindari panik ketika anak sering muntah, segera bawa ia ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Referensi: