KESEHATAN ANAK

Anak Sering Mengeluh Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan gejala penyakit yang sering muncul pada anak. Kadang dibarengi gejala lain misalnya mual dan muntah. Apa saja yang perlu diwaspadai ketika anak sering mengeluh sakit kepala?

Desi Hariana | 25 Agustus 2022

Sakit kepala adalah hal yang umum dialami anak. Saat ia mencapai usia 18 tahun, pada umumnya anak pernah mengalami sakit kepala setidaknya satu kali. Namun ada juga anak yang mengalami sakit kepala kronis atau berulang, inilah yang perlu kita perhatikan. Sekitar 5% anak usia prasekolah mengalami sakit kepala berulang, dan persentasi ini naik terus hingga 25% di akhir masa sekolah menengah.

Jika anak sering mengeluh sakit kepala, ada kemungkinan bahwa di dalam keluarga Anda juga ada yang mengalami hal yang sama. Secara garis besar, sakit kepala dibagi menjadi dua, sakit kepala primer yaitu yang disebabkan gangguan pada sistem saraf, ada juga sekunder yang diakibatkan adanya penyakit lain. Sakit kepala berulang umumnya masuk dalam kategori primer.

Jenis sakit kepala yang sering muncul pada anak

Jenis sakit kepala pada anak dan orang dewasa sebenarnya sama, walaupun biasanya gejala yang dialami sedikit berbeda. Contohnya jika pada orang dewasa migren dapat terjadi hingga empat jam, pada anak waktunya lebih singkat.

Perbedaan gejala inilah yang kadang menyulitkan dokter anak untuk menentukan tipe sakit kepala pada anak, terutama anak yang lebih kecil karena ia sendiri sulit menjelaskannya. Namun secara umum, ada beberapa jenis sakit kepala yang dialami anak, yaitu:

Migren. Rasa sakit yang berdenyut dan semakin sakit kala melakukan aktivitas, mual, muntah, sakit perut, sensitif terhadap cahaya dan suara. Bahkan bayi pun dapat mengalami migren, gejala pada bayi adalah menangis dan mengayun-ayunkan badan ke depan dan ke belakang seperti menahan rasa sakit.

Sakit kepala karena tekanan. Area kepala dan leher terasa kaku, sakit yang terasa di kedua bagian kepala, sakit kepala tidak memburuk saat beraktivitas, tidak dibarengi dengan mual dan muntah. Anak yang lebih kecil biasanya enggan bermain dan ingin tidur. Sakit kepala ini dapat bertahan selama 30 menit hingga beberapa hari.

Sakit kepala klaster. Jarang ditemukan pada anak di bawah 10 tahun, terjadi dalam klaster lima atau lebih sakit kepala setiap hari atau selang beberapa hari sekali. Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk di satu bagian kepala dan berlangsung kurang dari tiga jam, biasanya dibarengi dengan mata dan hidung yang berair, dan anak terlihat gelisah.

Sakit kepala kronis. Ahli medis menggunakan istilah sakit kepala kronis atau CDH (chronic daily headache) untuk migren ataupun sakit kepala akibat tekanan yang berlangsung lebih dari 15 hari dalam sebulan. Sakit kepala kronis ini dapat diakibatkan akibat infeksi, trauma pada kepala atau overdosis obat tertentu.

Penyebab sakit kepala pada anak

Saat anak sering mengeluh sakit kepala, hal yang pertama kali perlu dilakukan adalah mengetahui penyebabnya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab sakit kepala berulang pada anak:

Penyakit atau infeksi. Penyakit umum seperti influenza, infeksi telinga atau sinus dapat menyebabkan sakit kepala berulang pada anak. Walaupun sangat jarang terjadi, namun jika anak menderita meningitis atau ensefalitis, ia juga dapat mengalami sakit kepala.

Trauma kepala. Sakit kepala juga dapat disebabkan oleh benturan pada kepala. Ketika kepala anak terbentur cukup keras, bahkan mungkin meninggalkan memar, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Walaupun umumnya benturan di kepala bersifat minor, namun untuk menghindari terjadinya masalah yang lebih serius, sebaiknya anak diperiksakan ke dokter.

Faktor emosional. Stres dan kecemasan di sekolah atau di rumah, dapat juga menyebabkan sakit kepala pada anak. Anak dengan gangguan depresi dapat mengeluhkan sakit kepala, terutama ketika ia bingung membedakan perasaan sedih atau kesepian.

Riwayat keluarga. Jika dalam keluarga Anda ada yang mengalami migren, terutama orang tua, maka kemungkinan besar anak juga dapat mengalaminya.

Beberapa jenis makanan dan minuman. Walaupun tidak semua anak mengalami hal yang sama, ada beberapa anak yang cukup sensitif terhadap beberapa makanan dan minuman yang menyebabkan sakit kepala. Misalnya pengawet, MSG (monosodium glutamat), atau kafein.

Masalah di otak. Kejadiannya sangat jarang, namun anak dengan masalah di otak seperti adanya tumor, abses, perdarahan, dapat mengalami sakit kepala yang kronis dan semakin parah. Biasanya juga dibarengi dengan gejala lain seperti gangguan penglihatan, dan gangguan koordinasi tubuh.

Mencegah sakit kepala berulang

Dokter yang memeriksa anak akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut jika memang diperlukan. Beberapa tes yang biasanya dipergunakan untuk memeriksa gangguan di kepala adalah MRI (magnetic resonance imaging), MRA (magnetic resonance imaging of the arteries), atau CT scan (computed tomography).

Hal lain yang perlu dipertimbangkan oleh dokter sebelum memberikan pengobatan pada sakit kepala anak adalah usia anak, tipe sakit kepala yang dialami, seberapa sering sakit kepala tersebut muncul, serta apa yang menjadi penyebabnya.

Mengobati anak yang sering mengeluh sakit kepala, dokter biasanya akan melakukan beberapa cara yang disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya pemberian obat pereda rasa sakit dan obat infeksi jika dibutuhkan, menyarankan perubahan pola atau gaya hidup, serta memberi saran dalam mengelola stres yang dialami anak.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan