Anak Sudah Besar Masih ‘Ngompol’
Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K) | 14 Februari 2020
Dalam konteks ‘ngompol’, anak usia 5 tahun sudah bisa dianggap ‘anak besar’. Apalagi jika orangtua sudah berusaha membiasakannya buang air kecil sebelum tidur, namun anak masih juga mengompol. Jika keadaan seperti itu yang terjadi, orangtua perlu berkonsultasi ke dokter untuk mengatasi anak sudah besar masih ‘ngompol’.
Kenali tipe mengompol
Mengompol (enuresis) adalah kondisi anak yang masih sulit mengendalikan dirinya untuk tidak berkemih saat tidur. Mengompol bisa dibagi menjadi 2 tipe yaitu:
1. Tipe primer
Mengompol tipe primer dapat terjadi apabila anak dari sejak kecil selalu mengompol. Ini pertanda bahwa susunan sarafnya belum matang, sehingga anak tidak bisa merasakan kandung kencing penuh pada saat tidur. Anak akan terus tertidur dan tidak terbangun meskipun sedang berkemih.
Anak tidak bisa menahan berkemih di malam hari karena susah terbangun dari tidurnya. Penyebab lain adalah produksi urin dalam jumlah banyak, tidak memiliki kebiasaan berkemih maupun BAB yang baik (toilet training), atau suka menahan berkemih.
2. Tipe sekunder
Anak masuk ke dalam kategori ini bila ia pernah tidak mengompol selama minimal 6 bulan, setelah itu keluhan pun muncul lagi. Penyebabnya bisa berupa gangguan organ, atau problem emosi.
Gejala yang timbul dapat menunjukkan penyebab mengompol. Misalnya, jika anak mengompol sepanjang hari, terlalu sering berkemih, dapat disebabkan gangguan di susunan saraf. Lalu jika ia berkemih tidak tuntas, sakit saat berkemih, tidak bisa menahan kemih, urin berwarna tidak normal, penyebabnya bisa penyakit ginjal, atau infeksi saluran kemih.
Tapi ika anak mengompol hanya di saat-saat tertentu, orangtua perlu melakukan pemantauan lebih lanjut, dalam kondisi apakah anak biasanya ‘ngompol’? Faktor psikologis juga perlu diperhatikan. Misalnya, beberapa anak sudah besar masih ‘ngompol’ ketika mereka tahu akan punya adik, atau tidak nyaman dengan sekolah barunya.
Anak mengompol pada dasarnya bisa sembuh seiring usia. Apabila anak sudah besar masih ‘ngompol’, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut agar ia mendapat pertolongan yang tepat.