Anak Tak Takut Terbangun Tengah Malam
Anissa Aryati | 21 Juni 2021
Terbangun tengah malam bagi sebagian anak adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, terutama bagi anak yang sudah tidur di kamarnya sendiri. Berbagai hal yang mereka lihat dan alami seperti menonton film atau kejadian di media sosial bisa saja memengaruhi pikiran mereka.
Bahkan beberapa anak sering terganggu dengan sesuatu yang kelihatannya sepele, misalnya detak suara jarum jam di tengah malam, tetesan air kran yang tidak tertutup rapat atau gonggongan anjing. Semua seolah bagai terror yang menakutkan. Ketika anak terbangun dan merasa takut, biasanya mereka berlari ke kamar orang tuanya, dan minta tidur di sana. Sekali dua kali mungkin tidak terlalu mengganggu. Namun bagaimana jika berkelanjutan. Orang tua perlu memikirkan caranya agar anak tak takut terbangun tengah malam.
Kenali pemicunya
Jika dibiarkan, anak yang takut saat terbangun di tengah malam dapat berimbas pada kualitas tidur mereka. Demikian pula orang tua dapat terganggu bila frekuensinya cenderung sering. Orang tua harus bisa meyakinkan supaya anak tak tak takut terbangun tengah malam sehingga mereka tidak mengusik tidur anggota keluarga di rumah. Coba ditelusuri apa penyebab anak terbangun di tengah malam.
- Anak merasa cemas
- Anak mengalami mimpi buruk
- Anak merasa kedinginan atau sebaliknya kegerahan
- Anak mengompol
- Anak lapar
Faktor medis juga bisa membuat anak terbangun di tengah malam dan sulit tidur kembali, misalnya gangguan tidur, penyakit refluks gastroesofagus, asma, sakit kepala, atau dermatitis atopik.
Terbangun malam tidak selalu buruk
Terbangun di tengah malam tak selalu bersifat buruk karena hal itu merupakan ritme tidur normal dan bisa dialami tiap anak termasuk bayi. Terbangun di tengah malam baru bermasalah bila anak tidak berhasil tidur kembali.
Dalam suatu studi yang mengkaji masalah tidur, menyebutkan bahwa hampir tidak ada seseorang yang bisa benar-benar tertidur sepanjang malam secara terus menerus tanpa adanya suatu gangguan. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa potensi gangguan sangat mungkin terjadi pada siapapun, namun selama mereka bisa melewatinya dan bisa memperoleh istirahat yang cukup, tidak ada masalah.
Apa yang bisa dilakukan?
Bila orang tua merasa anak sudah mulai terganggu dengan kondisi ini, berikut beberapa tip yang mungkin bisa membantu:
- Membatasi jumlah tidur anak pada siang hari, agar pada malam hari waktu tidur anak lebih panjang.
- Melakukan rutinitas sebelum tidur agar anak lebih nyenyak, misalnya dengan mandi air hangat, menggosok gigi, berganti piyama tidur dan memberi pelukan kepada anak sebelum tidur.
- Membatasi kontak anak dengan gadget atau TV. Matikan TV dan gadget satu jam sebelum waktu tidur.
Selain itu orang tua perlu memotivasi anak agar tak takut terbangun tengah malam, Dorong keberanian anak agar mampu menghadapi tantangan di saat terbangun tengah malam, salah satunya dengan mengajak anak berdoa menjelang tidur agar ia merasa tenang. Ajari anak untuk mendapatkan kembali rasa kantuknya, misalnya dengan membaca buku.
Referensi: