Anak Tidak Disukai di Pergaulan
Anissa Aryati | 22 Mei 2021
Sejak masuk ke sebuah sekolah, anak kok menjadi lebih pendiam ya? Saat orang tua mengajak ngobrol tentang kegiatan sekolahnya, anak seperti tak ingin merespon. Raut wajahnya masam. Ia juga tampak tak bersemangat berangkat ke sekolah maupun mengerjakan tugas-tugas sekolahnya di rumah. Bahkan suatu kali anak menyatakan tidak betah sekolah karena ia tidak disukai oleh teman-temannya sehingga ia minta pindah sekolah.
Berbagai sebab anak tak disukai
Anak tak disukai di pergaulan sekolahnya tentu membuat anak tak nyaman bersekolah. Meski rasa tidak suka dan penolakan di suatu lingkungan adalah hal yang bisa terjadi pada siapapun. Namun, melihat kesedihan anak, orang tua pun turut merasakannya. Pindah sekolah bisa saja dilakukan, namun sebaiknya orang tua mencari tahu akar permasalahan hingga anak tidak betah.
Anak tak disukai di pergaulan di sekolahnya bisa dilatar belakangi bermacam faktor. Dalam suatu survei disebutkan bahwa seorang anak bisa mengalami penolakan oleh lingkungannya dan menjadi pemurung dan merasa tidak bahagia dikarenakan secara sosial ia canggung atau berbeda. Anak-anak yang mengalami penolakan secara sosial seringkali menunjukkan perilaku agresif, cemas, dan suka menyendiri.
Penolakan lingkungan yang menyebabkan anak tidak disukai di pergaulan bisa juga dikarenakan anak mengalami gangguan perkembangan, keterbatasan fisik, perbedaan budaya serta bahasa. Gangguan perkembangan fisik seperti autism, ADHD, gangguan obsessive-compulsive, kecemasan sosial maupun depresi bisa juga menjadi faktor yang memengaruhi pergaulan anak.
Faktor-faktor umum lainnya yang bisa menjadikan penyebab penolakan oleh lingkungan sehingga anak tidak disukai di pergaulan adalah masalah kepribadian anak, kebersihan diri, status ekonomi serta masalah keterampilan sosial.
Bagaimana orang tua bersikap?
Coba lakukan pendekatan dengan guru sambil memantau situasi pergaulan di lingkungan sekolah. Hal lainnya adalah orang tua berusaha membantu anak agar mampu berinteraksi dengan baik di lingkungan sekolah.
Bersikap bijaksana
Jangan buru-buru memberi label buruk pada lingkungan dimana anak kurang disukai. Orang tua tak harus meluapkan rasa kecewa terhadap sekolah anak, misalnya dengan marah. Anak Anda bisa menjadi cermin sikap Anda. Ketika orang tua bersikap terlalu reaktif maka anak pun besar kemungkinan akan melakukan hal yang sama.
Bagikan pengalaman yang bermanfaat
Sebagai orang tua tentunya Anda pernah mengalami proses yang panjang. Anda pernah mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan saat masa kanak-kanak dulu. Pengalaman tersebut perlu Anda ceritakan pada anak berikut cara Anda menyikapi masalah tersebut. Pengalaman ini selain bisa menjadi pembelajaran bagi anak juga dapat menguatkan semangat anak ketika tengah menghadapi masalah.
Terus berikan dukungan pada anak
Selanjutnya Anda bisa mendorong anak dengan mengatakan, “Ayah atau ibu paham bahwa kamu merasa kesal atas sikap teman-temanmu. Tapi kamu bisa mencoba melakukan apa yang membuat dirimu merasa lebih baik.”
Selanjutnya Anda bisa memberi kesempatan dan waktu untuk anak agar menemukan caranya sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Dengan cara ini mungkin Anda bisa menggali kemampuan serta kekuatan anak untuk bertahan dalam situasi yang sulit.
Sikap dan tindakan orang tua yang mendukung saat anak tidak disukai di pergaulan sekolah akan memberi nilai yang sangat berarti pada anak untuk menemukan kepercayaan dirinya dalam melewati masa sulitnya.
Referensi :