KESEHATAN KELUARGA

Apa Perbedaan Probiotik dan Prebiotik?

Kesehatan saluran cerna adalah salah satu yang perlu kita perhatikan dalam mengonsumsi makanan sehari-hari. Probiotik dan prebiotik berperan penting dalam menyehatkan saluran cerna kita.

Desi Hariana | 24 September 2019

 

Istilah probiotik dan prebiotik mungkin sudah cukup banyak dikenal secara umum. Keduanya sangat mudah ditemukan dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Namun, masih banyak yang belum paham mengenai perbedaan keduanya, dan manfaatnya bagi tubuh. Simak terus penjelasannya di artikel ini.

Probiotik

Tidak semua bakteria di dalam saluran pencernaan (gut flora atau gut microbiota) bersifat jahat. Probiotik adalah mikroorganisme, termasuk bakteri, yang menetap di saluran cerna dan memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Manfaat probiotik ini sangat luas, diantaranya:

  • menjaga kesehatan saluran cerna
  • meningkatkan imunitas, hingga 
  • memperbaiki kondisi mental seseorang, misalnya pada mereka yang mengalami depresi. 

Hal ini sangat mungkin terjadi karena para ahli menemukan adanya keterkaitan yang kuat antara kesehatan perut dan otak.

Dalam kondisi normal, kita sebenarnya tak perlu mengonsumsi makanan yang sudah diperkaya dengan probiotik karena makanan sehari-hari yang kita konsumsi pun umumnya sudah mengandung probiotik. Makanan yang kaya akan probiotik adalah:

  • minuman yang difermentasi seperti yogurt atau kefir
  • makanan yang difermentasi seperti keju atau tempe
  • kombucha (jamur teh)

 

Prebiotik

Sedangkan prebiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh berbagai jenis karbohidrat (kebanyakan berupa serat) yang masuk ke dalam saluran cerna namun tak dapat dicerna manusia. Manfaat prebiotik sangat berkaitan dengan manfaat probiotik. Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan bahwa prebiotik memiliki manfaat lain, yaitu:

  • memperbaiki penyerapan kalsium
  • mempercepat proses pencernaan karbohidrat, dan
  • meningkatkan kinerja mencerna makanan, begitu pun metabolisme.

Sama dengan probiotik, dalam kondisi normal sebenarnya kita tak perlu menambah suplemen untuk prebiotik karena sudah ada dalam makanan sehari-hari. Jenis makanan yang kaya prebiotik:

  • makanan mengandung banyak serat seperti sayur (sayuran hijau, asparagus, bawang-bawangan), buah (pisang, buni-bunian), dan kacang-kacangan (kacang polong, legume, kacang merah).
  • bayi mendapatkan prebiotik dari gula yang dikandung dalam ASI dan ditemukan juga pada sufor yang sudah diperkaya atau difortifikasi.

 

Hubungan antara keduanya

Prebiotik merupakan makanan bagi probiotik. Itu sebabnya keduanya memiliki keterikatan yang sangat kuat. Jika kita mengonsumsi makanan yang kaya probiotik tapi minim prebiotik maka bakteri baik tak dapat bekerja optimal. Begitu juga sebaliknya, jika kita mengonsumsi makanan kaya prebiotik tapi minim probiotik, jumlah bakteri baik tak cukup untuk dapat menjaga saluran cerna agar tetap sehat.

Konsultasikan ke dokter terlebih dahulu jika merasa perlu mengonsumsi suplemen yang mengandung probiotik maupun prebiotik. 

 

Referensi:

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/323490.php
  • https://www.healthline.com/nutrition/probiotics-and-prebiotics#section7
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Seputar Kanker Payudara

Artikel Selanjutnya

Alergi Hewan Peliharaan

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan