Apakah Tics dapat Dihilangkan?
Desi Hariana | 5 September 2023
Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan Sindroma Tourette, sehingga Tics memang tak dapat dihilangkan, hanya mungkin bisa dikurangi frekwensinya ataupun intensitasnya. Pengobatan dan Teknik CBIT (Comprehensive Behavioral Intervention for Tics) dapat dijalankan apabila tics yang dialami menyebabkan masalah dalam aktivitas sehari-hari.
Teknik CBIT
CBIT merupakan bagian dari Terapi Perilaku yang disusun melalui beberapa penelitian pada orang dengan gangguan tics kronis. Teknik terbaru ini termasuk pembalikkan perilaku yang merupakan tambahan pada cara-cara mengurangi tics sebelumnya seperti teknik relaksasi. CBIT telah menunjukkan efektivitas yang baik dalam mengurangi gejala tics dan gangguan lain yang berhubungan dengan tics, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Bagaimana cara melakukannya?
1. Pertama-tama, baik anak maupun orang dewasa yang mengalami tics perlu memahami terlebih dahulu, apa jenis tics yang dialami. Misalnya apakah gerakan (motor tics) saja, suara (vocal tics) saja, atau kombinasi keduanya.
2. Cari tahu kapan tics ini biasanya muncul. Contoh, jika anak mengalami tics lebih sering kala pelajaran matematika, berarti guru juga perlu menempatkan anak di posisi yang tidak akan menjadi pusat perhatian kelas.
3. Anak mempelajari teknik habit reversal atau pembalikan perilaku, misalnya ketika ada keinginan untuk mengentak-entakkan kaki saat duduk, anak dapat menaruh tangannya di atas lutut untuk mengurangi tics di bagian tersebut.
4. Melakukan pelatihan yang cukup intensif serta melakukan edukasi pada orang-orang di sekitar anak agar dapat memberikan dorongan dan dukungan yang positif.
Pengobatan lainnya
Ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi tics pada anak, misalnya:
1. Psikoterapi. Psikoterapis dapat membantu anak untuk mengontrol Sindroma Tourette yang dialaminya, berikut masalah-masalah lain yang biasanya menyertai, seperti ADHD (attention deficit/hyperactivity syndrome), OCD (obsessive compulsive disorder), depresi, atau kecemasan.
2. DBS (deep brain stimulation). Terapi ini biasanya dilakukan pada penderita tics yang cukup parah yang tidak merespons terhadap pengobatan lainnya. DBS dilakukan dengan cara menanam alat medis yang dioperasikan dengan baterai ke dalam otak untuk memberikan stimulasi listrik di area yang mengontrol gerakan. Namun hal ini masih dalam tahap penelitian awal dan butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan serta efektivitasnya pada penderita Sindroma Tourette.
Hal yang dapat dilakukan pada anak dengan gangguan tics
Puncak frekwensi tics biasanya terjadi pada usia remaja, dan akan membaik saat ia beranjak dewasa. Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan pada anak dengan gangguant tics (akibat Sindroma Tourette):
- Menjadi pelindung sekaligus penasehat bagi anak. Bantu anak dengan mengedukasi guru-gurunya, pengemudi antar jemput anak, ART di rumah, siapapun yang berinteraksi dengan anak setiap harinya.
- Menumbuhkan rasa percaya diri anak. Dukung ketertarikan anak dan pertemanannya, keduanya dapat mendorong kepercayaan diri anak.
- Menemukan kelompok dukungan Sindroma Tourette. Hal ini dapat membantu baik Anda maupun anak untuk beradaptasi dengan kondisi anak.
Mengingat Sindroma Tourette ini tak dapat disembuhkan, kita hanya dapat mengurangi gejala tics yang dialami oleh anak, maka sisi psikologis anak perlu lebih dipertimbangkan. Carilah cara agar ia merasa nyaman dan tidak terasing dari lingkungannya. Dengan dukungan keluarga dan orang-orang di sekelilingnya, anak dapat menjalani hidup yang normal dan mencapai potensi terbaiknya.
Referensi:
