KESEHATAN ANAK

Gangguan Keseimbangan pada Anak

Anak sering mengeluh pusing, terantuk, terjatuh, bahkan terganggu pendengarannya? Waspada kemungkinan gangguan keseimbangan pada anak.

Desi Hariana | 18 Agustus 2023

Keluhan pusing atau perilaku anak yang sembrono (clumsy) memang sering terjadi. Biasanya karena anak mengalami dehidrasi atau sedang beradaptasi dengan perkembangan motoriknya. Namun hal ini juga dapat menjadi pertanda adanya gangguan keseimbangan pada anak. Apa saja gangguan keseimbangan pada anak dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasannya.

Gejala gangguan keseimbangan

Anak-anak yang lebih kecil umumnya sulit untuk menjelaskan apa yang ia rasakan, namun anak yang lebih besar atau remaja dapat mengutarakan gangguan yang dialaminya. Berikut adalah beberapa gejala atau tanda adanya gangguan keseimbangan pada anak:

  • Bermasalah di equilibriumnya, perasaan sedikit ‘melayang’ ketika berdiri dari duduk, berjalan, atau naik tangga.
  • Berjalan dengan kaki yang terpentang lebih lebar dan kadang harus bepegangan pada sesuatu ketika berjalan.
  • Vertigo, anak merasa segala hal di sekelilingnya berputar, seperti naik wahana di taman ria.
  • mual, muntah, sakit perut
  • bola mata bergerak-gerak
  • gangguan penglihatan
  • gangguan pendengaran
  • pusing, migrain
  • perkembangan yang terganggu
  • sering terjatuh
  • rasa lelah dan tidak sehat
  • rasa takut, cemas, atau panik
  • depresi.

Karena berbagai gejala ini, di sekolah, anak pun mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu, konsentrasi, perhatian, atau mengikuti arahan guru. Anak mungkin merasa frustrasi karena mereka merasa sudah berusaha sebaik-baiknya, tapi tak dapat melakukan beberapa hal yang mereka sukai.

Penyebab gangguan keseimbangan

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan pada anak, berikut adalah beberapa diantaranya:

  • infeksi telinga
  • cedera di kepala atau leher
  • ototoksisitas (gangguan pada fungsi pendengaran dan keseimbangan akibat paparan bahan kimia yang merusak anatomi telinga)
  • migrain
  • kehilangan pendengaran
  • otitis media (infeksi telinga tengah) atau kolesteatoma (tumor jinak di telinga tengah atau di belakang gendang telinga)
  • infeksi jenis lain, seperti herpes, cacar, flu, meningitis, campak, gondong, atau rubella.

Jika ada riwayat keluarga yang pernah atau sedang mengalami gangguan keseimbangan, maka risiko anak mengalami gangguan yang sama juga semakin besar.

Mengatasi gangguan keseimbangan

Ketika menemukan beberapa gejala tersebut pada anak, sebaiknya segera bawa ia ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter biasanya akan memberikan beberapa pertanyaan pada anak maupun orangtua sehubungan dengan gejala, lalu anak pun akan diperiksa kemampuan motoriknya, termasuk berjalan.

Jika diperlukan, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan MRI atau CT Scan, tes pendengaran, dan tes-tes khusus berhubungan dengan keseimbangan seperti ENG (electronystagmogram), VNG (videonystagmography), VEMP (vestibular evoked myogenic potential), juga posturgraphy (mengukur kemampuan keseimbangan ketika berdiri pada pijakan yang stabil dan tidak stabil).

Beberapa gangguan keseimbangan akan baik dengan sendirinya, namun beberapa lagi perlu ditangani dengan latihan keseimbangan (vestibular rehabilitation atau terapi), termasuk untuk memperkuat kaki dan otot inti (core muscles), yang tujuannya untuk memperbaiki keseimbangan dan koordinasi anak.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan