KESEHATAN ANAK

ASI Bisa Sebabkan Bayi Kuning?

Kuning pada bayi baru lahir termasuk penyakit yang kerap membuat bayi belum dapat pulang bersama ibu di hari-hari awal kelahirannya. Benarkah ASI bisa sebabkan bayi kuning?

Dr. Ika Fitriana, Sp.PD(K) | 14 Februari 2021

Sesuai dengan namanya, bayi kuning (jaundice atau hiperbilirubinemia) ditandai dengan warna kekuningan yang terlihat di kulit atau bola matanya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar zat kuning (bilirubin) di dalam darah. Sekitar 60% bayi lahir cukup bulan dan 80% bayi prematur mengalami kondisi kuning pada minggu pertama kehidupannya. Begitu juga dengan sekitar 10% bayi yang mendapat ASI mengalami kuning pada satu bulan pertama kehidupannya.

Kebanyakan kasus bayi kuning tidak berbahaya. Sebaliknya, waspada bila kadar bilirubin ini terlalu tinggi karena dapat merupakan pertanda penyakit berbahaya dan masuk ke sel-sel otak sehingga menyebabkan kejang.

Mengapa bisa kuning?

Bayi menjadi kuning bila kadar bilirubin yang beredar di dalam darah lebih tinggi dari normal. Bilirubin merupakan hasil pemecahan sel darah merah yang seharusnya dibuang lewat hati melalui saluran empedu ke usus dan keluar bersama feses/kotoran.

Bilirubin bisa meningkat bila:

  • bilirubin yang terbentuk lebih banyak dibandingkan dengan yang dibuang
  • saluran pembuangan bilirubin terganggu (misalnya saluran bilirubin/empedu di hati atau setelah hati tersumbat)
  • bayi kurang cairan
  • ada infeksi

Bayi kuning pada umumnya bukanlah kondisi yang berbahaya karena pada level yang masih dapat ditoleransi dan bersifat sementara. Misalnya pada bayi baru lahir akibat fungsi enzim hati yang belum matang atau karena proses menyusui. Namun kadar bilirubin tetap harus dipastikan berada dalam batas yang bisa dikontrol.

Benarkah ASI bisa jadi penyebab bayi kuning?

Ternyata, bayi yang mendapat ASI lebih mungkin mengalami kondisi kuning, dan hal ini merupakan hal yang normal terjadi pada minggu pertama kehidupannya (atau bisa juga hingga dua minggu). Ibu tetap harus waspada, meski sebagian besar kasus bayi kuning tidak berbahaya, jika kondisi berlangsung lebih dari dua minggu, hal ini bisa merupakan indikasi dari penyakit lain.

ASI bisa sebabkan bayi kuning pada 1 dari 10 bayi, diduga karena produksi ASI pada awal-awal kehidupannya belum mencukupi. Akibatnya, terjadi sedikit kekurangan cairan namun bersifat sementara karena produksi ASI akan meningkat dan bayi segera tercukupi kebutuhannya.

Ada lagi istilah yang disebut kuning akibat ASI, tapi bukan disebabkan oleh kurangnya produksi ASI melainkan karena adanya zat tertentu dalam ASI. Biasanya pada kasus ini, kondisi kuning mencapai puncaknya pada minggu kedua hingga ketiga usia bayi dan terjadi pada 1 dari 200 bayi. Zat dalam ASI diduga mengurangi kemampuan hati bayi untuk memetabolisme bilirubin. Untungnya hal ini juga jarang sekali menyebabkan masalah dan tak perlu diterapi khusus.

Untuk menghindari hal ini, AAP atau American Academy of Pediatrics merekomendasikan ibu menyusui bayinya paling tidak 8-12 kali perhari di minggu-minggu pertama kehidupan Si Kecil. Selain itu, AAP juga tidak merekomendasikan pemberian cairan lain (baik air putih atau air gula) pada bayi yang tidak memperlihatkan gejala dehidrasi.

Jadi, ASI bisa sebabkan bayi kuning jika jumlahnya kurang dari yang dibutuhkan. Apabila Ibu mengalami masalah dengan aliran ASI yang tidak lancar, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kandungan atau konsultan menyusui.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan