KESEHATAN ANAK

Balita Lebih Rentan Terkena Pneumonia

Cukup sering kita mendengar ada bayi atau balita yang terkena pneumonia. Mengapa balita lebih rentan terkena pneumonia?

Anissa Aryati | 22 Januari 2020

Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Bakteri penyebab pneumonia adalah Pneumokokus dan Hib (Hemophilus influenzae type B), sedangkan dari kelompok virus bisa disebabkan oleh RSV (respiratory synctial virus), virus influenza, rhinovirus dan juga campak (morbili). 

Pneumonia menyebabkan peradangan pada jaringan paru dan sangat berbahaya, bisa berdampak pada kematian apabila terlambat ditangani. Selain itu, balita ternyata lebih rentan terkena pneumonia. Mengapa demikian?

Gejala pneumonia

Pneumonia pada anak biasanya diawali dengan selesma berupa batuk, pilek dan demam. Tanda-tanda lain dari pneumonia adalah peningkatan laju napas hingga sesak napas. Balita yang mengalami pneumonia terlihat gelisah, napasnya cepat, tidak mau makan dan minum, sianosis (kebiruan pada bibir), kejang, hingga penurunan kesadaran.

Mengapa bayi dan balita lebih rentan?

Dalam sebuah penelitian terhadap kasus pneumonia di dunia, didapati hasil sekitar 800.000 lebih anak terserang pneumonia setiap tahunnya. Sejumlah 80% kematian akibat pneumonia terjadi pada kelompok usia kurang dari dua tahun. Kematian paling banyak terjadi di negara berkembang seperti di Asia dan Afrika.

Balita lebih rentan terkena pneumonia karena memang tingkat kekebalan tubuhnya yang masih lemah. Beberapa aspek berikut juga menyebabkan anak lebih rentan terkena pneumonia:

  • usia yang masih muda (< 5 tahun)
  • kelahiran prematur
  • malnutrisi
  • imunisasi tak lengkap
  • infeksi HIV
  • berada di lingkungan padat penduduk
  • terpapar asap rokok dan polusi.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pencegahan pneumonia jauh lebih baik dibandingkan harus mengobatinya. Pencegahan dapat dilakukan dengan melengkapi imunisasi balita, seperti campak, pertusis, pneumokokus (PCV) dan Haemophilus influenza Type B (Hib). Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan pemberian ASI pada anak hingga usia 2 tahun, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak, dan penanganan cepat apabila ditemukan gejala.

 

Referensi:

  • Materi World Pneumonia Day 2019
  • IDAI 4 Desember 2019
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan