Bantu Anak Atasi Rasa Kecewa
Dyah Soekasto | 25 Maret 2020
Seorang anak tak luput dari rasa kecewa, mulai dari yang sifatnya sederhana seperti tidak diundang ulang tahun teman sekelas, sampai yang agak serius, misalnya tidak diterima di sekolah favoritnya.
Semua itu adalah bagian dari proses tumbuh menuju dewasa. Mungkin sebagai orangtua kita turut sedih, dengan bantu anak atasi rasa kecewa kita telah mengajarkan anak untuk belajar bangkit kembali. Jika mereka tidak belajar cara mengatasi rasa kecewa, kelak ketika dewasa masalah yang dihadapi akan lebih kompleks lagi.
Anda dapat bantu anak atasi rasa kecewa dengan cara berikut:
1. Pahami peran Anda
Biasanya orangtua ingin melakukan apapun demi kebahagiaan anak, tapi akan lebih baik orangtua membantu anak memilih caranya sendiri untuk bahagia.
Contohnya: Suatu hari Anda mengajak anak ke museum, ternyata anak kurang menikmati dan kelihatan bosan. Anda tak bisa memaksanya senang. Tak perlu kesal, coba tanyakan hal lain, misalnya “Bagaimana pendapat kamu tentang museum ini? Ruang pamer mana yang paling kamu suka?”
2. Berempati terhadap rasa kecewa anak
Bicaralah dengan anak, biarkan ia tahu bahwa Anda juga pernah berada dalam situasi yang sama. Beri ia gambaran, bagaimana Anda sendiri merespons kegagalan yang dihadapi. Tak masalah berbagi kekecewaan (tapi ingat jangan bereaksi berlebihan), dan tunjukkan bagaimana Anda belajar dari pengalaman.
3. Ajari anak teknik menenangkan diri
Elizabeth Crary dalam bukunya ‘Dealing with Disappointment’ merekomendasikan teknik menenangkan diri untuk membantu mengatasi kekecewaan untuk anak berusia hingga 12 tahun. Crary membaginya ke dalam enam kategori; fisik, pendengaran/verbal, visual, kreatif, menenangkan diri, dan humor.
Segala hal yang sifatnya mengeluarkan energi dapat menjadi cara meluapkan kekecewaan anak, misalnya berlari, menari, lompat, atau hiking. Setelah itu anak membutuhkan pendengar, dan tempat berbagi. Orangtua sebaiknya mengambil peran ini. Membaca buku dapat juga menjadi cara untuk menenangkan diri, bisa berupa buku humor atau menonton video lucu.
4. Bantu anak menemukan sesuatu yang mereka kuasai
Salah satu bentuk kekecewaan paling umum yang dihadapi anak-anak adalah merasa mereka tidak sebaik teman sebaya mereka. Mungkin mereka tak terpilih masuk tim sepak bola sekolah atau tidak terpilih di paduan suara sekolah.
Kegagalan dapat menjadi motivasi anak untuk berlatih dan belajar lebih keras. Sukses tidak selalu berarti ‘memenangkan sesuatu’, namun bagaimana menemukan sesuatu yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.
5. Bersiap menentukan langkah berikutnya
Setelah membantu anak atasi rasa kecewa, sekarang saatnya Anda bertukar pikiran dengannya tentang strategi atau langkah yang akan dilakukan berikutnya. Bantu ia menetapkan langkah demi langkah usaha yang dibuat dan tujuan yang dapat dicapai. Beri ia pujian ketika akhirnya berhasil.
Yang terakhir dan penting, pastikan mereka tahu bahwa Anda mencintainya, terlepas dari berhasil atau tidaknya mereka dalam melakukan apapun.
Referensi:
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-power-prime/201106/parenting-disappointment-is-good
- https://www.quickanddirtytips.com/parenting/school-age/5-tips-to-help-kids-handle-disappointment