KESEHATAN ANAK

Bayi Prematur Rentan Mengalami Gangguan

Beberapa pemeriksaan khusus perlu dilakukan pada bayi prematur karena bayi prematur rentan mengalami gangguan.

dr. Ika Fitriana, Sp.PD | 30 Juli 2020

Bayi prematur lahir pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu. Kelahiran yang lebih awal dari perkiraan, membuat bayi prematur memiliki otot yang lemah dan umumnya tak banyak bergerak. Bayi prematur rentan mengalami ganggguan. Mereka lebih mudah kekurangan kalsium dan zat besi, mudah kedinginan, mengalami gangguan pernafasan, serta kadar gula darah yang lebih mudah turun. 

Secara kasat mata, bari prematur memiliki kulit yang sangat merah dan keriput, kepalanya tampak lebih besar dari tubuhnya, tulang kepala teraba lunak, dan mereka lebih mudah menjadi kuning (jaundice). 

Gangguan yang sering dialami

Pada dasarnya bayi prematur rentan mengalami gangguan karena belum siap dilahirkan. Organ-organ di dalam tubuhnya pun belum cukup matang. Gangguan yang mungkin ia alami:

  • Pernapasan: fungsi paru yang belum sempurna membuat pernapasannya juga mudah terganggu.
  • Sistem Imunitas: sistem imunnya belum berkembang dengan baik, membuat bayi prematur lebih rentan mengalami risiko infeksi, dibandingkan bayi lahir cukup bulan.
  • Regulasi suhu: pengontrolan suhu pada bayi prematur belumlah stabil dan mereka lebih mudah kedinginan. Ini disebabkan cadangan lemak di dalam tubuhnya masih sedikit.
  • Refleks: perkembangan refleks bayi prematur lebih lambat, khususnya refleks mengisap yang diperlukan agar ia bisa menyusu. Akibatnya ia kesulitan menerima nutrisi sehingga umumnya akan diberi selang khusus.
  • Pencernaan: perut bayi masih sangat kecil dan sensitif hingga ia lebih mudah muntah dan sulit mencerna protein. Untuk itu, ia perlu susu khusus dalam bentuk siap cerna.

Pemeriksaan pada bayi prematur

Pada bayi prematur, segera setelah ia lahir akan dipasang ventilator pada sistem pernapasannya. Pemberian obat-obatan, oksigen dan nutrisi juga diperlukan untuk menunjang kebutuhannya. Bayi prematur rentan mengalami gangguan, itu sebabnya ia butuh beberapa pemeriksaan khusus untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Berikut dua diantaranya:

  • Skrining Retinopathy of Prematurity (ROP)

Pemeriksaan ini berguna untuk memeriksa kelainan mata yang menyebakan kebutaan pada bayi prematur yang baru lahir. Bayi prematur memiliki perkembangan pembuluh retina yang lebih lambat dibandingkan pada bayi yang lahir cukup bulan.

  • Skrining Anemia of Prematurity (AOP)

Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya anemia pada bayi prematur. Anemia bisa menyebabkan bayi kekurangan oksigen, apalagi bayi prematur kerap mengalami gangguan pernafasan.

Setelah mengikuti berbagai prosedur pemeriksaan tersebut, apabila tidak dijumpai komplikasi atau kelainan, maka bayi prematur dapat dipindahkan ke ruang perawatan khusus. Apabila ia sudah mulai terampil menyusu dan berat badannya naik, maka ia juga dapat diizinkan untuk rawat inap bersama ibu. Saat itulah ibu bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhan bayi prematur dengan memberinya ASI eksklusif.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan