TUMBUH KEMBANG

Menstimulasi Indera Penciuman Bayi

Menstimulasi indera penciuman bayi pada dasarnya tidak rumit, tapi jangan sembarangan memperkenalkan aroma. Ada langkah-langkah yang perlu kita ikuti.

Dewi Anggraini, Amd. OT | 28 Juli 2020

Saat dilahirkan, bayi memiliki lima indera bayi yang sudah berfungsi meski belum optimal. Kelima indera tersebut diantaranya adalah indera peraba, perasa, penciuman, pendengaran dan penglihatan. Dibandingkan indera lainnya, indera penciuman memang tergolong jarang sekali disebutkan atau bahkan seringkali terabaikan. Padahal indera penciuman ini turut berperan dalam menentukan komunikasi awal pada bayi. 

Perkembangan indera penciuman bayi 

Indera penciuman pada bayi sudah berkembang sejak bayi lahir, saat itu sel-sel penciuman yang terdapat pada hidung bagian atas telah mampu mengenali aroma. Dalam suatu penelitian terkait perkembangan indera penciuman pada bayi, ditemukan bahwa bayi yang baru lahir sudah mampu mengenali dan membedakan suatu aroma tertentu, yaitu bau khas ibunya. 

Hal yang lebih fantastis bisa dilihat pada proses IMD (inisiasi menyusui dini) dimana bayi dapat beringsut mencari puting ibunya untuk menyusu, meski pada saat itu ia belum mampu membuka mata.

Kemampuan Si Kecil dalam mengenali aroma ASI inilah yang kemudian membantu bayi bergerak ke arah payudara ibu. Ketika bayi menyusu, maka indera penciuman dan perasanya secara bersamaan akan turut berkembang. 

Indera penciuman dan perasa pada bayi juga berjalan berdampingan, seiring dengan perkembangan kognitifnya.

Cara menstimulasi penciuman bayi 

Walau bayi sudah mampu mengenali aroma sejak lahir, namun stimulasi harus tetap dilakukan untuknya. Stimulasi merupakan hal yang berpengaruh pada kemampuan kognitif dan motivasi bayi. Stimulasi aroma atau olfactory stimulation bisa menjadi awal perkenalan aroma pada saat bayi menginjak usia 6 bulan. 

Usia 6 bulan dianggap tepat karena pada saat itu bayi sudah mulai makan makanan pendamping ASI. Ibu dapat mengolah bahan makanan sedemikan rupa, untuk menyajikan hidangan yang beraroma lezat. Aroma inilah yang dapat digunakan untuk menstimulasi area pengendali emosi pada otak bayi, selain juga merangsang selera makannya.

Alternatif lain untuk menstimulasi indera penciuman bayi adalah dengan memperkenalkan beberapa aroma baru, misalnya aroma rempah-rempah, aroma saat hujan, aroma sabun bayi, aroma shampo, dan lainnya. 

Catatan bagi para ibu, selama memperkenalkan aroma pada bayi, jangan pernah memilih bahan yang beraroma terlalu kuat atau menyengat. Hindari pula meletakkan sumber aroma terlalu dekat dengan bayi, karena hal ini bukannya menstimulasi indera penciuman bayi, tapi ini malah merangsangnya untuk bersin dan membuat kenyamanannya terganggu.

Bisa sambil melakukan aktivitas sehari-hari

Cara lain yang bisa digunakan untuk menstimulasi indera penciuman bayi adalah dengan memanfaatkan momen saat menyuapi atau saat memandikannya. Saat sedang menyuapi, perkenalkan makanan apa yang Anda berikan untuknya. 

Anda juga dapat menstimulasi bayi ketika sedang memandikannya. Nyanyikan lagu untuk Si Kecil yang dapat menstimulasi indera pendengarannya, usapan tangan Anda di tubuhnya akan menstimulasi indera perabanya, serta aroma sabun dan shampo dapat menstimulasi indera penciumannya.

Dalam satu aktivitas saja, ibu sudah bisa menstimulasi beberapa panca indera bayi, khususnya indera penciumannya. Jadi, jangan pernah berpikir bahwa proses menstimulasi adalah proses yang rumit. Anda dapat melakukannya sehari-hari dalam berbagai aktivitas yang sederhana.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan