MITOS & FAKTA

Bedong Bayi Mengganggu Tumbuh Kembang Anak

Orangtua kita dahulu punya kebiasaan membedong bayi. Apakah kebiasaan ini akan memengaruhi kesehatan anak?

Anissa Aryati | 26 September 2019

 

Membedong bayi merupakan kebiasaan turun temurun dari nenek moyang kita, terutama dilakukan pada bayi yang baru lahir. Tujuannya agar si kecil merasa hangat dan nyaman. Namun hati-hati ada beberapa fakta yang menyatakan bahwa membedong bayi mengundang risiko medis

Mitos 1: Membedong membuat bayi tidur lebih nyenyak

Fakta

American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa selama dilakukan dengan benar, maka bedongan dapat membantu menenangkan bayi dan membuat tidur bayi lebih nyenyak. Selain itu bedongan dapat pula menenangkan bayi ketika mengalami masalah dengan perut. 

 

Mitos 2: Membedong mengundang risiko sindrom kematian mendadak

Fakta

  • Menggendong dengan kondisi bayi dibedong bisa membuatnya cepat tidur.
  • Tapi ketika hendak menidurkan bayi di tempat tidurnya, ibu perlu melepas atau mengendurkan bedongan agar bayi bisa terlentang dan bergerak bebas. 
  • Melepaskan bedongan memperkecil kemungkinan terjadi sindrom kematian mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS), bayi lemas akibat bedongan yang terlalu kencang pada bagian perut.
  • Hal lain yang mesti dicermati adalah bedongan yang terlalu erat dapat menyebabkan bayi mengalami dislokasi (dysplasia) pinggul, yaitu suatu kondisi dimana terjadi pembentukan abnormal pada sendi panggul si kecil. Para ahli menyarankan, sebaiknya bayi usia 2 bulan sudah tidak dibedong lagi.

 

Referensi:

 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Jaga Kesehatan Mata

Artikel Selanjutnya

Menjemur Bayi di Pagi Hari

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan