Cara Aman Membuat Gigi Putih
drg. Wina Edriani Darwis, MDSc, Sp.KGA | 24 April 2021
Saat ini, penampilan dianggap sangat penting bagi banyak orang, salah satunya yang terlihat jelas adalah gigi-geligi kita. Keluhan yang kerap kali didengar dokter gigi adalah pasien malu tersenyum lebar karena merasa giginya tidak putih cemerlang. Keluhan ini tak hanya datang dari orang dewasa, namun juga anak remaja atau orang tua yang mengkhawatirkan gigi anaknya yang kekuningan. Ketahui serba-serbi cara aman membuat gigi putih, agar tidak memberi efek negatif di kemudian hari.
Hal-hal yang dapat membuat gigi berubah warna
Di masa pertumbuhan anak, gigi juga dapat mengalami perubahan warna karena berbagai hal, berikut adalah beberapa penyebabnya:
Karies gigi. Pada anak pra-sekolah paling sering disebabkan oleh kebiasaan minum susu botol pada malam hari. Gigi awalnya berwarna putih keruh, lalu berubah menjadi kuning kecokelatan.
Stain. bintik-bintik hitam pada gigi disebabkan oleh tertinggalnya plak yang kurang bersih pada saat sikat gigi, yang menyerap warna dari makanan/minuman yang dikonsumsi anak. Bisa juga karena kandungan zat besi yang tinggi di dalam suplemen atau vitamin yang dikonsumsi anak atau zat perwarna pada makanan/minuman anak.
Plak. Lapisan putih yang muncul pada gigi akibat penyikatan gigi yang tidak optimal. Jika plak semakin bertumpuk, gigi akan berwarna kekuningan. Kalsium dari air ludah dapat mengeraskan plak sehingga menjadi karang gigi, dengan variasi warna kuning sampai coklat-kehitaman terutama pada permukaan gigi yang dekat dengan gusi. Selain masalah estetika, plak dan karang gigi merupakan penyebab utama penyakit gusi.
Akibat obat antibiotika. Antibiotika jenis tetrasiklin dapat menyebabkan gigi berwarna. kuning sampai ungu kecoklatan, yang dapat tampak sebagai garis-garis pada gigi. Tingkat keparahan tetrasiklin tergantung dari seberapa seringnya obat ini dikonsumsi pada saat pembentukan benih gigi.
Cara mengatasinya
Karies bila ditemukan di tahap awal, kondisi ini dapat dicegah dengan menghentikan kebiasaan minum susu botol, meningkatkan kebersihan mulut, serta menggunakan pasta gigi khusus untuk merangsang mineralisasi kembali gigi. Apabila kebiasaan berlanjut, maka warna gigi akan berubah menjadi coklat-kehitaman dan semakin keropos.
Stain memang tidak dapat hilang dengan penyikatan gigi di rumah. Apabila anak sudah cukup kooperatif, maka dokter gigi dapat melakukan pemolesan gigi. Karena stain dapat kembali, pemolesan dapat diulang tiga sampai enam bulan sekali. Seiring bertambahnya usia dan bergantinya gigi menjadi gigi tetap, stain jenis ini biasanya berkurang.
Plak dapat dihilangkan dengan teknik penyikatan gigi yang baik dan waktu yang teratur, serta penggunaan benang gigi. Karang gigi hanya bisa dihilangkan dengan alat khusus di dokter gigi. Disarankan anak melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Gigi yang berwarna karena tetrasiklin termasuk sulit hilang dengan bleaching (pemutihan gigi) sekalipun, karena pewarnaan yang terjadi berikatan dengan struktur yang dalam dari gigi. Bila ingin tampak normal kembali, maka dapat dilakukan veneer (pelapisan bagian depan gigi) ataupun crown/jacket (penutupan seluruh permukaan gigi) dengan bahan porselen pada gigi-gigi depan yang terkena.
Bleaching yang aman
Pemutihan gigi (bleaching) merupakan salah satu prosedur yang diminati agar gigi putih. Sebaiknya bleaching dilakukan di bawah pengawasan dokter gigi, agar dapat ditentukan konsentrasi dan jangka waktu pemakaian yang tepat. Seiring kemajuan teknologi, bahan bleaching yang tersedia sekarang ini lebih aman, walaupun tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui, serta anak di bawah usia 15 tahun.
Jenis-jenis bleaching:
- Home bleaching, yaitu bleaching dilakukan di rumah. Dokter gigi akan mencetak gigi dan membuatkan tray khusus sesuai ukuran gigi dan rahang, kemudian memberikan bahan bleaching sesuai kebutuhan. Bahan bleaching ditempatkan pada tray dan dipakai setiap malam saat tidur. Hasil dari bleaching dapat mulai terlihat setelah satu minggu.
- In-office bleaching, konsentrasi bahan yang dipakai lebih tinggi. Dokter gigi akan mengulaskan bahan bleaching pada gigi yang akan diputihkan, dan gigi diberi sinar khusus selama 8-10 menit. Tindakan ini dapat diulang tiga kali sampai didapatkan hasil yang diinginkan. Umumnya dokter gigi akan memberikan bahan bleaching konsentrasi rendah untuk untuk mempertahankan putihnya gigi di rumah.
Hal yang perlu diingat, tindakan bleaching di rumah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada gigi yang bersifat permanen.